TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Kreativitas dan tradisi bersatu padu dalam pertunjukan bantengan yang mempesona di Dusun Tambak, Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Sabtu (28/9/2024). Acara ini berlangsung bersamaan dengan kampanye Calon Bupati (Cabup) Probolinggo, Gus Haris, menciptakan momen tak terlupakan bagi warga Kabupaten Probolinggo yang hadir menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut.

Pertunjukan bantengan merupakan perpaduan antara tari, olah kanuragan, musik, dan mantra, yang menggambarkan kearifan lokal Suku Tengger.

Ketua Umum Tim Karisma, Agus Salahuddin, mengungkapkan, pagelaran ini adalah bagian dari proses mewujudkan mimpi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Pagelaran ini untuk menyukseskan kampanye Gus Haris di wilayah ini,” ungkapnya, Sabtu (28/9/2024).

Selama pertunjukan, penonton disuguhkan dengan atraksi menarik, termasuk dua orang yang berperan sebagai kepala dan ekor banteng. Sementara, Gus Haris diarak menaikinya, menambah kesan dramatis.

Calon Bupati Probolinggo, Gus Haris, berbincang dengan turis asal Portugal. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Selain itu, sepasang banteng jantan dan betina, serta karakter binatang lainnya turut memeriahkan acara.

Salah satu momen paling menarik dari bantengan adalah saat pemain mengalami kalapan atau kesurupan, menciptakan ketegangan di antara penonton.

Dalam atraksi tersebut, pemain menunjukkan kekuatan fisik yang mengesankan, seperti dicambuk tanpa cedera dan menggigit properti kepala bantengan dengan aman.

Optimisme relawan Karisma disampaikan Agus, yang percaya dukungan warga Suku Tengger akan membawa kemenangan bagi Gus Haris. 

“GH (Gus Haris, red) adalah tokoh pluralisme yang mendukung kemerdekaan tanpa membedakan ras, suku, budaya, dan agama,” imbuhnya.

Respon masyarakat pun sangat positif. Ainur, seorang warga setempat, menyatakan jika pagelaran bantengan ini sangat unik dan menarik.

“Antusiasme masyarakat untuk menyaksikannya sangat tinggi, karena pertunjukan ini melambangkan perlawanan terhadap keburukan,” kata Ainur.

Sementara itu, Gus Haris menyampaikan, bantengan melambangkan keberanian dan ketahanan. Menurut Calon Bupati Probolinggo nomor urut 2 itu, pertunjukan tersebut tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.

“Semoga budaya kita terus dilestarikan dan menginspirasi untuk semua,” pungkas Gus Haris.

Acara ini berhasil menunjukkan sinergi antara budaya lokal dan politik, mengukuhkan posisi Gus Haris dan relawan Karisma di hati masyarakat Probolinggo. (*)