https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Lulusan Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan Didorong Lebih Berani Berinovasi 

Minggu, 06 Oktober 2024 - 11:33
Lulusan Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan Didorong Lebih Berani Berinovasi  Prosesi Wisuda Marhalah Ula Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan, Sabtu (5/10/2024) malam. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITANMa'had Aly Al-Tarmasi Pacitan kembali meluluskan 48 mahasantri marhalah ula (M1) angkatan ke-5 pada Sabtu (5/10/2024).

Dalam sidang senat terbuka, Mudir Ma'had Aly, KH Luqman Harits Dimyathi, menyampaikan pesan agar Ma'had Aly terus berani mengambil inovasi dalam perkembangan pendidikan Islam, khususnya dalam kajian turats.

KH Luqman menekankan bahwa, meskipun tetap berpegang teguh pada tradisi mengaji, Ma'had Aly tidak boleh takut untuk berinovasi. Hal ini sejalan dengan makna fiil mudhari' dalam Alquran, yaitu "yarfa'", yang berarti bergerak ke depan.

“Kita tidak boleh hanya terpaku pada yang lama. Harus bisa memanfaatkan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI) yang sekarang bisa diaplikasikan untuk memajukan kajian turats. Bahkan, turats telah mengalami digitalisasi, sehingga pesantren tidak boleh tertinggal zaman,” ujarnya.

KH Luqman juga mengutip prinsip "المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح" yang berarti memelihara yang baik dari yang lama, dan mengambil yang terbaik dari yang baru. 

Wisuda-Marhalah-Ula-2.jpg

Dalam konteks ini, UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019 memberikan landasan kuat bagi pesantren, termasuk Pendidikan Diniyah Formal (PDF), Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), dan Ma'had Aly (MA). 

KH Luqman menegaskan bahwa meskipun telah berinovasi, Ma'had Aly tetap harus berpegang teguh pada warisan para ulama salaf (salafuna shalih). 

“Seperti yang diajarkan oleh Imam Syafi'i dengan qaul qadim dan qaul jadid, kita harus tetap menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi,” tambahnya.

Selain itu, KH Luqman mengatakan , "ابلي لم ابع ولم اهب".

"Saya akan mempertahankan kehormatan Ma'had Aly Al-Tarmasi dan Pondok Pesantren Tremas dalam situasi apa pun," jelasnya. 

Ma'had Aly sebagai Pusat Kajian Turats

Wisuda-Marhalah-Ula-3.jpg

Dalam kesempatan yang sama, Prof Dr Abdul Mustaqim, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyampaikan orasi ilmiah tentang urgensi literasi turats. 

Menurutnya, Ma'had Aly Al-Tarmasi harus menjadi pusat pengembangan kajian dan literasi turats. Ia menjelaskan bahwa peningkatan literasi turats didasari oleh tiga argumen utama: teologis, historis, dan progresif.

“Secara teologis, dalam Alquran Surat At-Taubah ayat 112 disebutkan bahwa tidak semua orang harus berperang, tetapi harus ada kelompok yang secara serius mendalami agama. Di sini, Ma'had Aly berperan sebagai tempat tafaqah, yakni pengembangan ilmu dengan keseriusan dan kedalaman,” jelas Prof Mustaqim.

Secara historis, Prof Mustaqim mengingatkan bahwa pesantren Tremas memiliki rekam jejak panjang dalam melahirkan ulama-ulama besar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tremas diibaratkan sebagai kawah candradimuka dalam kajian turats.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa literasi turats bukan sekadar memahami teks-teks klasik, tetapi juga mengkritisi dan mengembangkan pemikiran secara progresif. 

Prof Mustaqim bahkan membandingkan KH Luqman Harits Dimyathi dengan ulama tafsir maqashid kontemporer, Jasser Auda, karena keberaniannya mengkritik teori maqashid yang dulunya protektif, kini lebih berorientasi pada kemaslahatan umat.

Acara wisuda tersebut menandai perjalanan Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pelestarian warisan turats, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman melalui inovasi yang berlandaskan nilai-nilai turats. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.