TIMES JATIM, BATU – Batu Shining Orchid Week 2024 kembali hadir sebagai panggung pameran pesona anggrek dari aeluruh Indonesia.

Pameran anggrek terbesar di Jawa Timur ini diselenggarakan dengan oleh Pemerintah Kota Batu, PAI Pecinta Anggrek Indonesia, dan DPD PAI Jawa Timur.

Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Jawa Timur, Fathul Yasin mengatakan, pameran ini bertujuan untuk melestarikan varietas anggrek dan memperkuat agribisnis anggrek di kota Batu

“Bagaimanapun Malang dalam sejarah menjadi pusat anggrek di Indonesia, lalu tumbuh kembang kota Batu menjadi pusat per-anggrek-an di Indonesia dengan munculnya berbagai penyilangannya,” ucapnya.

Pemenang Juara 1 Kategori Landscape atau tata letak taman oleh DPC PAI Bali. (FOTO: Rismauliya Melati Surya/TIMES Indonesia)

Pada tahun ini, Batu Shining Orchid Week diikuti oleh 70 stan anggrek yang memamerkan berbagai macam varietas anggrek dari seluruh Indonesia, serta 8 stan display landscape dari berbagai daerah seperti Bali, Jember, Pasuruan, Kalimantan Selatan, dan Tanah Laut.

Keindahan tanaman anggrek disajikan dalam pameran ini untuk memperlihatkan keanekaragaman dan pesona anggrek yang berkembang di Indonesia.

Selain eksibisi, acara ini juga menyelenggarakan kompetisi yang diikuti oleh 240 jenis anggrek – jumlah terbesar yang pernah dicapai selama penyelenggaraan acara ini. Kompetisi ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tanaman personal dan kategori landscape atau tata taman.

Penilaian pemenang dilakukan berdasarkan beberapa klasifikasi, termasuk kesempurnaan bunga, kesehatan bunga, serta keunikan yang dimiliki.

PJ Wali kota Batu Aries Agung Paewai mengamati keindahan anggrek di stan anggrek Batu Shining Orchid Week. (FOTO: Rismauliya Melati Surya/TIMES Indonesia)

Fathul Yasin mencontohkan pada kategori tanaman personal, yang pemenangnya diraih Rumah Bunga Anna berhasil meraih juara.

 "Jika pada tanaman lain hanya tumbuh 2-3 tangkai, tetapi tanaman ini tumbuh hingga 10 tangkai, itu berarti luar biasa. Selain itu juga keunikan, terutama yang langka, juga menjadi kriteria penilaian penting. Anggrek yang menang harus berkualitas bagus dengan pewarnaan yang indah dan kerapian maksimal," ucapnya.

Adapun pemenang Kategori Landscape atau tata taman, juara 1 dimenangkan oleh DPC PAI Bali, DPC PAI Jember pada urutan kedua dan DPC PAI Pasuruan memenangkan juara 3.

Acara yang berlangsung hingga 13 Oktober 2024 ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan keindahan anggrek, tetapi juga sebagai bukti keberhasilan mempertahankan kualitas dan mengembangkan keanekaragaman tanaman ini. Dengan adanya acara ini, diharapkan Batu bisa terus menjadi pusat perhatian dalam dunia per-anggrek-an di Indonesia dan menarik lebih banyak minat masyarakat untuk mencintai dan membudidayakan anggrek. (*)