TIMES JATIM, JEMBER – Puluhan mahasiswa Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia tmenjadi santri di Pesantren Shofa Marwa, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Jember, asuhan Prof Dr KH Abdul Halim Soebahar. 

Ada sebanyak 21 Mahasiswa dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut. 

Prof Dr KH Abdul Halim Soebahar dan keluarga Pondok Pesantren Shofa Marwa Jember sangat gembira dan menyambut dengan tangan terbuka kedatangan tamu dari Malaysia.

Menurutnya, 21 mahasiswa dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia menjadi santri di Pondok Pesantren Shofa Marwa selama 5 hari. 

Mereka kata Prof Halim, ingin belajar langsung serta memahami pola pengembangan Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren. “Untuk itulah, mereka nyantri di tempat kami selama kurang lebih 5 hari," imbuhnya, Minggu (6/10/2024).

Menurutnya, selama tinggal di Pondok Pesantren Shofa Marwa, 21 Mahasiswa Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia tersebut benar- benar menjalankan aktifitas layaknya santri.

"Jadi seluruh kegiatan di pesantren semuanya diikuti, mulai dari kegiatan qiyamul lail, kemudian salat berjamaah, makan Bersama, ngaji Bersama, hingga belajar Bersama. Seperti layaknya santri pada umumnya," terang dia. 

Prof Halim menceritakan, jika selama 5 hari nyantri di Pondok Pesantren Shofa Marwa, 21 Mahasiswa Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia sangat mudah beradaptasi dengan para santri dan ustadz yang ada di pesantren.

"Kami pun sangat senang, karena santri di tempat kami juga bisa belajar langsung kepada mereka yang dari Malaysia, tentang bagaimana pembelajaran disana, system Pendidikan dan lain lain. Banyak pelajaran yang berharga yang didapat santri kami dari para mahasiswa dari Malaysia tersebut," tambahnya.

Selama nyantri di Pondok Pesantren Shofa Marwa, 21 Mahasiswa dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia tersebut didampingi oleh dosen pembimbing yakni Prof. Dr. Anas bin Mohd Yunus MS dan Dr Suyatno, M. Si.

"Kami berharap program semacam ini akan terus terjalin di masa yang akan datang," harap Prof Halim.