TIMES JATIM, MALANG – Panen kubis para warga binaan Lapas Kelas I Malang melalui Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) membuahkan hasil yang mengejutkan. Pasalnya, panen perdana kubis manis pada 3 Oktober 2024 lalu, langsung tembus ke pasar ekspor.
Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Malang, Muhtar mengatakan, kubis manis yang ditanam dan dirawat selama kurang lebih 70 hari oleh Warga Binaan, kini sudah memenuhi standar kualitas untuk ekspor internasional. Setidaknya, sekitar dua kontainer kubis manis siap dikirim bertahap ke Taiwan.
"Kami sangat bersyukur sayuran hasil kerja keras warga binaan SAE berhasil panen dengan hasil yang baik. Bahkan, bisa memenuhi standar ekspor di panen perdana ini," ujar Muhtar, Minggu (6/10/2024).
Diketahui, kubis manis yang dipanen oleh warga binaan ini memiliki berat rata-rata lebih dari 2 kilogram. Dengan begitu, lanjut Muhtar, masih perlu adanya evaluasi dan perbaikan agar panen berikutnya lebih berkualitas di atas standar.
"Kami berharap kedepannya hasil panen dapat semakin meningkat dan memberi manfaat lebih besar atau bahkan jadi komoditi baru yang memiliki nilai ekonomi tinggi dari ngajum selain ikan lele," ungkapnya.
Keberhasilan ini, tidak hanya menjadi pencapaian bagi Lapas Kelas I Malang. Akan tetapi, ini juga memberikan motivasi bagi para warga binaan untuk bisa terus berkembang dalam program pembinaan kerja.
"Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tapi juga memberikan kontribusi nyata dalam perekonomian melalui hasil pertanian berkualitas ekspor," ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Panen Sayur Perdana Warga Binaan Lapas Malang Langsung Tembus Pasar Ekspor Taiwan
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |