https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Pilkada Kabupaten Probolinggo: Menimbang Komitmen Antikorupsi Dua Paslon

Senin, 30 September 2024 - 06:03
Pilkada Kabupaten Probolinggo: Menimbang Komitmen Antikorupsi Dua Paslon Ali Imron Maulana, Pegiat sosial media

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024 menghadirkan dua pasangan calon yang menawarkan visi dan misi untuk kemajuan daerah: pasangan nomor urut 1, Zulmi Noor Hasani-H. Abd. Rasit, SE, dan pasangan nomor urut 2, dr. Mohammad Haris-Fahmi AHZ. Keduanya berupaya menarik simpati dan dukungan dari masyarakat. Namun, di tengah persaingan ini, ada satu aspek yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus-komitmen terhadap pemberantasan korupsi.

Korupsi telah lama menjadi momok di Indonesia, merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan merongrong pembangunan daerah. Dalam konteks ini, calon pemimpin seharusnya secara tegas menunjukkan sikap mereka terhadap isu ini. Sayangnya, hal ini tampak kabur dalam kampanye pasangan Zulmi-Rasit.

Jika merujuk pada visi-misi yang dipublikasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terlihat perbedaan yang mencolok antara kedua pasangan calon. Misi pasangan nomor urut 2, Gus Haris-Ra Fahmi, secara gamblang menyatakan komitmen mereka dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. 

Misi pertama mereka berbunyi: "Menciptakan tata kelola pemerintahan anti korupsi, kolaboratif, dan inovatif." Ini menunjukkan bahwa pasangan ini menyadari pentingnya memberantas korupsi sebagai fondasi utama dalam membangun pemerintahan yang transparan dan berintegritas.

Sebaliknya, pasangan Zulmi-Rasit tampaknya kurang memberikan perhatian terhadap isu ini. Dalam misi yang mereka sampaikan, tidak ada satu pun pernyataan yang secara jelas menyinggung tata kelola pemerintahan yang bersih dan anti korupsi. Ini menimbulkan pertanyaan serius: di mana posisi mereka dalam isu yang sangat krusial ini?

Masyarakat Kabupaten Probolinggo berhak mendapatkan pemimpin yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur atau peningkatan ekonomi, tetapi juga memiliki keberanian untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya. Bagaimana mungkin sebuah daerah bisa berkembang dengan baik jika pemimpinnya tidak berkomitmen untuk membersihkan pemerintahannya dari praktik-praktik koruptif?

Pemberantasan korupsi bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun sistem yang transparan dan akuntabel. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran daerah benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk memperkaya segelintir pihak. Oleh karena itu, janji untuk menciptakan tata kelola yang bersih dan anti korupsi, seharusnya menjadi perhatian utama bagi kita sebagai pemilih.

Ketiadaan komitmen yang jelas terhadap isu antikorupsi dari pasangan Zulmi-Rasit menjadi sinyal yang mengkhawatirkan. Bagaimana kita bisa mengharapkan kepemimpinan yang bersih jika sejak awal tidak ada niat yang kuat untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi? 

Dalam konteks ini, masyarakat harus berhati-hati dan mempertimbangkan dengan matang. Korupsi adalah kanker yang dapat menggerogoti potensi pembangunan, dan tanpa komitmen yang kuat, kita hanya akan terus terjebak dalam lingkaran birokrasi yang dipenuhi oleh praktik-praktik tidak sehat.

Pada akhirnya, kita harus bijak dalam memilih. Memilih pemimpin bukan sekadar soal popularitas, tetapi tentang siapa yang mampu menjaga amanah rakyat dengan integritas tinggi. Masyarakat Probolinggo membutuhkan pemimpin yang tidak hanya membangun daerah secara fisik, tetapi juga menciptakan pemerintahan yang berlandaskan pada nilai-nilai antikorupsi. Dari visi-misi yang ada, terlihat jelas siapa yang lebih berani mengambil sikap tegas dalam memberantas korupsi.

Pertanyaan yang harus kita renungkan adalah: pemimpin mana yang benar-benar berkomitmen untuk masa depan yang bersih? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan masa depan Kabupaten Probolinggo yang kita cintai.

***

*) Oleh : Ali Imron Maulana, Pegiat sosial media.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.