https://jatim.times.co.id/
Berita

Sejarah Kelam G30S/PKI, Kepala Bakesbangpol Pacitan Ajak Mengenang Pahlawan Revolusi

Senin, 30 September 2024 - 12:20
Di Momen Kelam G30S/PKI, Kepala Bakesbangpol Pacitan Ajak Mengenang Pahlawan Revolusi Monumen 48 Hargorejo, Wonogiri didirikan sebagai pengingat peristiwa berdarah yang menewaskan ulama, termasuk Kiai Hamid Pacitan. (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan, Munirul Ichwan, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengenang jasa-jasa pahlawan revolusi yang gugur dalam pemberontakan G30S/PKI, serta memperkuat kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Munirul menekankan pentingnya mengenang peristiwa kelam tersebut sebagai salah satu cara menjaga dan memperkuat semangat nasionalisme serta menjaga kedaulatan negara dari ancaman ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah. Para pahlawan revolusi yang dibantai oleh PKI adalah simbol perjuangan untuk mempertahankan ideologi Pancasila," ujar Munirul (30/9/2024).

"Sebagai bangsa yang besar, kita harus terus mengingat jasa-jasa mereka dan mengambil pelajaran dari peristiwa G30S/PKI agar tidak terulang kembali di masa depan," imbuhynya.

Dia melanjutkan, G30S/PKI bukan hanya peristiwa sejarah yang patut dikenang, tetapi juga sebuah pengingat bahwa NKRI dan Pancasila sebagai ideologi bangsa harus terus dipertahankan dari ancaman apapun, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Munirul juga menyatakan bahwa generasi muda, khususnya di Pacitan, harus terus diberikan pendidikan dan pemahaman yang benar tentang sejarah bangsa, agar mereka memahami nilai-nilai perjuangan para pahlawan revolusi.

“Bagi generasi muda, peristiwa G30S/PKI mungkin hanya cerita sejarah yang mereka pelajari di sekolah, namun tugas kita semua, termasuk pemerintah daerah, adalah memastikan bahwa sejarah ini tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi menjadi bagian dari nilai-nilai yang mereka pegang dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.

"Kita harus terus mengajarkan tentang cinta tanah air, loyalitas terhadap Pancasila, dan semangat bela negara,” tambah Munirul.

30 September 2024 ini juga, menurut Munirul, harus menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat Pacitan untuk mempererat persatuan dan kesatuan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, termasuk penyebaran ideologi-ideologi radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Menurutnya, saat ini, ancaman ideologi asing yang tidak sesuai dengan Pancasila masih ada. Meskipun tidak terlihat secara fisik seperti dulu, kita harus waspada terhadap upaya-upaya yang dapat merusak persatuan bangsa.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Pacitan untuk selalu siaga dan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila serta memperkokoh rasa cinta kepada NKRI," tegasnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Munirul juga mengapresiasi para keluarga pahlawan revolusi dan para veteran yang hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut bahwa tanpa perjuangan mereka, Indonesia mungkin tidak akan bisa menikmati kemerdekaan seperti saat ini.

Munirul menyampaikan harapannya agar masyarakat Pacitan bisa terus menjadi bagian dari garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan terus memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dengan momentum ini, dia berharap masyarakat Kabupaten Pacitan semakin sadar akan pentingnya menjaga persatuan dan selalu mengutamakan kepentingan negara di atas segala-galanya. “Jangan pernah lupakan sejarah. Ingatlah, NKRI harga mati,” tutup Munirul. (*)

Pewarta : Rojihan
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.