TIMES JATIM, SURABAYA – Surabaya World Choir, Festival Paduan Suara Internasional di Kota Surabaya tahun ini mencatatkan prestasi gemilang dari para peserta yang datang dari berbagai negara dan kota di Indonesia.

Acara yang diselenggarakan dengan penuh antusiasme ini menghadirkan sekelompok grup paduan suara dan penyanyi solo dari berbagai usia dan latar belakang.

Kategori pemenang menjadi sorotan utama. Kualitas pemenang dievaluasi berdasarkan lima komponen utama yakni artistik keseluruhan, intonasi, aransemen, fidelitas suara, dan kreativitas. Berikut pemenang dari berbagai kategori yang telah diumumkan:

Pada kategori "Solo Singing", para penyanyi berbakat berhasil meraih penghargaan spesial, di antaranya:

Solo Children Category
• Glow Presley Wangsa

Solo Youth Category
• Axel Alexander Wiriantono

Solo Popular Music Category
• Farras Nurana Bakhtiar

Solo Classical Music Category
• Kennard Elroy Umbinh

Sementara pada kategori "Choir Competition", berikut pemenang dari berbagai kategori:

Children's Choir Category:
• Butterworth Kwang Hwa Children's Choir

Teenager's Choir Category
• One Voice Spensabaya

Traditional Spiritual Category
• Mysterium Choir

Mixed Choir Category
• Prayana Padjadjaran Choir

Pop and Jazz Category
• One Voice Spensabaya

Folksong Category
• Mamasa Oikumene Singers (MOIS)

Youth Choir Category
• St. Louis High School Choir

Vocal Group Category
• Vocal Group Gita Smala

Di samping kompetisi utama, festival ini juga memberikan sejumlah penghargaan khusus yang diberikan langsung oleh dewan juri kepada individu dan kelompok yang menonjol.

Special Jury Awards untuk kompetisi solo “Promising Singer” dimenangkan oleh Glow Presley Wangsa dan Axel Alexander Wiriantono.

Sedangkan dari sektor paduan suara, Special Jury Awards untuk “Outstanding Conductor” dimenangkan oleh Minji Park. “Inspiring Choir” oleh Immanuel Choir Makassar sedng, “Good Programming and Presentation” oleh One Voice Spensabaya.

Selain itu, “Outstanding Piano Collaboration” oleh Gracia Prapaskah Dyonni, “Good Programming and Presentation” oleh Voice of Puja, dan kategori terakhir yaitu “Stage Presentation for Folksong” oleh Mamasa Oikumene Choir.

"Sangat senang dan bangga karena prosesnya panjang. Kami berlatih selama berbulan-bulan dan datang dari berbagai kota, namun semangat dan passion kami menyatukan segalanya di atas panggung," jelas Ina sebagai salah satu anggota yang menjadi juara umum Grand Prix sektor Choir.

Grup ini terbukti mampu mengatasi tantangan jarak dan waktu latihan yang berbeda, serta membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja sama, mereka mampu meraih kemenangan tertinggi.

Konduktor dan pelatih yang memiliki nama tidak membuat mereka lupa untuk terus memberikan yang terbaik dalam setiap latihan.Terutama yang perlu di-highlight, kelompok ini memang unik karena rentang usia sangat beragam.

"Usia saya dan Mbak Yasmin ini jauh sekali, namun kita bisa disatukan dalam satu panggung, menyuarakan, membawakan satu komposisi, dan memberikan yang terbaik. Hasilnya ini... makanya kalau dibilang senang, pasti senang," imbuhnya.

Ina juga menambahkan bahwa keberhasilan mereka tidak lepas dari peran pelatih yang sangat penting, bagaimana sang pelatih bisa mengorkestrasi semua keunikan masing-masing angkatan dan mengumpulkannya menjadi satu partitur, komposisi yang disamakan, dan kemudian dibawakan.

Eric, sebagai event organizer festival ini, berharap komunitas paduan suara Indonesia semakin berprestasi dan dukungan dari pemerintah bisa semakin dirasakan oleh komunitas paduan suara di Indonesia.

"Karena bisa dibilang, prestasi komunitas paduan suara Indonesia di level internasional tidak diragukan. Setiap tahun, paduan suara selalu juara dunia," ucapnya.

"Kita ingin ada eksposur lebih untuk paduan suara. Makanya, dengan menyelenggarakan festival internasional dan mendatangkan orang luar ke Indonesia, kita ingin prestasi paduan suara Indonesia lebih terlihat," pungkas Eric. (*)