https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Inovasi Pembatik Muda Banyuwangi Hadapi Gempuran Batik Printing

Selasa, 24 September 2024 - 19:34
Inovasi Pembatik Muda Banyuwangi Hadapi Gempuran Batik Printing Proses pembuatan batik tulis di Sentra Batik Tamansuruh, Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Derasnya arus batik printing yang menyasar pasar dengan harga terjangkau dan proses produksi yang cepat membuat para pembatik muda di Banyuwangi mengambil langkah inovatif untuk mempertahankan eksistensi batik tulis dan cap. 

Dengan kreativitas dan semangat juang yang tinggi, mereka berusaha menghadirkan batik yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki nilai seni yang mendalam.

Salah satu pembatik muda, Elina Ulfa (32), menjelaskan bahwa ia dan teman-teman pembatik lainnya menyadari tantangan yang dihadapi oleh industri batik tradisional. Kami melihat banyak orang lebih memilih batik printing karena harganya yang lebih murah.

"Namun, kami percaya bahwa batik tulis dan cap memiliki keunikan tersendiri yang tidak bisa tergantikan," ujarnya, Selasa (24/09/2024).

Untuk menarik minat konsumen, Lina sapaan akrabnya, melakukan berbagai inovasi, seperti menghadirkan desain-desain yang lebih modern dan relevan dengan tren fashion saat ini. Mereka juga memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk mempromosikan produk mereka. 

batik-tulis-2.jpgProses pembuatan batik cap di Sentra Batik Tamansuruh, Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

"Kami sering mengunggah karya-karya terbaru di Instagram dan Facebook. Kami ingin menunjukkan bahwa batik bisa tampil kekinian," tambahnya.

Selain itu, para pembatik juga mulai menggandeng guide dan mengadakan pelatihan untuk memperkenalkan teknik membatik kepada wisatawan dan generasi muda. 

Dengan cara ini, mereka berharap dapat melestarikan tradisi batik sekaligus menciptakan generasi penerus yang cinta akan budaya lokal. 

"Kami ingin agar anak-anak muda mengenal batik lebih dekat, bukan hanya sebagai kain, tetapi juga sebagai identitas budaya kita," kata perempuan satu anak itu.

Dalam menghadapi persaingan, kualitas produk juga menjadi fokus utama. Para pembatik muda Banyuwangi berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan alami dan proses pembuatan yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan keberlanjutan dan produk-produk yang ramah lingkungan.

"Kami ingin konsumen tahu bahwa setiap batik yang kami buat adalah hasil karya seni yang unik dan penuh cinta," ungkapnya

Sementara itu, Fidya Ayu (34) salah satu owner sentra batik tersohor di Banyuwangi mengatakan, proses pembuatan yang lama dan harga yang relatif lebih mahal membuat masyarakat lebih memilih batik printing sebagai solusi. Sedangkan, para pembatik sepakat bahwa batik printing tidak bisa diklasifikasikan sebagai bagian dari batik.

“yang namanya batik printing itu hanya kain yang bergambar batik. Pasalnya, proses pembuatannya tidak mencerminkan proses pembatikan sama sekali,” jelasnya. 

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, pembatik muda di Banyuwangi optimis bahwa batik tulis dan cap akan tetap diminati oleh konsumen. Mereka percaya bahwa melalui kreativitas dan keberlanjutan, mereka bisa mengatasi gempuran batik printing dan melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.