https://jatim.times.co.id/
Berita

Dilanda Krisis Air, Sektor Pertanian di Pacitan Andalkan Sumur Irigasi

Selasa, 10 September 2024 - 12:40
Dilanda Krisis Air, Sektor Pertanian di Pacitan Andalkan Sumur Irigasi Irigasi pertanian di Pacitan jadi andalan petani selama krisis air. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Krisis air yang melanda Kabupaten Pacitan, Jawa Timur saat ini berdampak signifikan terhadap kegiatan di sektor pertanian.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso, pada Selasa (10/9/2024), mengungkapkan bahwa berkurangnya ketersediaan air untuk irigasi menyebabkan banyak lahan pertanian menjadi bero

"Ya utamanya ke petani yang kebanyakan lahannya juga mengalami bero karena ketersediaan air untuk irigasi mulai berkurang dan bahkan sudah tidak ada," ungkap Sugeng.

Namun demikian, pemerintah tetap berupaya mencari solusi untuk mengatasi kondisi ini. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui dukungan pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Pertanian, dengan memaksimalkan potensi air permukaan dan pembangunan sumur irigasi.

Menurutnya, saat ini ada upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi air, baik itu air permukaan yang ada ataupun dengan pembangunan sumur untuk kita manfaatkan sebagai irigasi.

Harapannya, semaksimal mungkin tetap ada kegiatan usaha pertanian yang bisa dilakukan petani, utamanya untuk tanam padi," jelas Sugeng.

Upaya pembangunan sumur irigasi ini dilakukan guna menjaga ketahanan pangan nasional, yang diperkirakan akan menghadapi kekurangan akibat dampak perubahan iklim global. 

Sugeng menambahkan bahwa pembangunan sumur irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi di Pacitan.

"Harapannya dari Kementerian pusat, karena untuk menghadapi kebutuhan pangan yang diprediksi ada kekurangan. Dengan begitu, diharapkan produksi padi kita terus meningkat," tambahnya.

Hingga saat ini, beberapa titik pembangunan sumur irigasi sudah dapat dimanfaatkan oleh petani, meskipun masih ada beberapa lokasi yang dalam proses pengerjaan. 

"Dan Alhamdulillah, dengan adanya sumur irigasi ini juga bermanfaat. Setiap hari kita melaporkan progres tambah tanam," katanya.

"Sampai dengan tanggal 9 September kemarin, sudah ada laporan ke kami tambah tanam kurang lebih 80 hektar. Sedangkan sampai dengan tanggal 31 Agustus itu ada kurang lebih untuk tanaman padi 405 hektar," imbuh Sugeng.

Irigasi-pertanian-2.jpgLahan pertanian di Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan.  (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Selain padi, Sugeng juga melaporkan adanya lahan yang ditanami jagung dan kedelai di berbagai wilayah Pacitan. Pada Agustus, tercatat ada 23 hektar tanaman jagung dan 18 hektar tanaman kedelai yang tersebar di 12 kecamatan.

Pembangunan sumur irigasi sendiri berjalan di beberapa titik, seperti di Kecamatan Arjosari, Kebonagung, dan Pacitan. 

Kendati begitu, Sugeng mengakui bahwa keterbatasan mitra penyedia jasa di Pacitan menjadi kendala dalam mempercepat pengerjaan proyek ini. Beberapa sumur irigasi sudah mencapai progres 85 persen, sementara beberapa lainnya baru mencapai 50 persen.

"Untuk irigasi perpompaan, ada 45 unit yang progresnya sudah 85 persen, 32 unit progresnya baru 45 persen, dan 10 unit sudah selesai," terang Sugeng.

Untuk mempercepat pengerjaan, pihaknya bahkan merekrut tenaga tambahan dari Ponorogo. 

Setiap lokasi pembangunan sumur mendapatkan alokasi dana sebesar Rp112 juta, dengan beberapa lokasi yang memiliki biaya lebih rendah karena kedalaman sumurnya yang dangkal.

"Di beberapa daerah, seperti Kecamatan Pacitan dan Arjosari, dengan biaya tersebut bisa untuk dua unit sumur, karena sumurnya dangkal. Tapi ada juga yang sampai kedalaman 90 meter belum keluar air, jadi terpaksa pindah lokasi," tambahnya.

Proyek pembangunan sumur ini ditargetkan selesai pada September-Oktober 2024. Hal ini mengingat setelah memasuki musim hujan, pengerjaan pembangunan sumur akan kurang efektif.

"Saat musim hujan tiba, penentuan titik pembuatan sumur sudah tidak efektif lagi. Karena itu, kita targetkan semua selesai sebelum Oktober," tutup Sugeng.

Selain pembangunan sumur, program irigasi permukaan juga tetap berjalan. Terdapat 61 lokasi sumur irigasi dan 33 lokasi irigasi permukaan yang tengah digarap oleh pemerintah.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Pacitan dapat bertahan menghadapi tantangan krisis air akibat kemarau panjang, sekaligus memastikan ketahanan pangan agar tetap terjaga. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.