https://jatim.times.co.id/
Berita

Hanya Andalkan Retribusi Parkir, PAD dari Pantai Pancerdoor Pacitan Anjlok

Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:11
Hanya Andalkan Retribusi Parkir, PAD dari Pantai Pancerdoor Pacitan Anjlok Pembangunan pedestrian dan area parkir di kawasan Pantai Pancerdoor Pacitan memakan anggaran Rp4 miliar. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari destinasi wisata Pantai Pancerdoor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengalami penurunan signifikan setelah kebijakan penghapusan tiket masuk diberlakukan. 

Saat ini, kawasan wisata tersebut hanya mengandalkan retribusi parkir sebagai satu-satunya sumber pendapatan, membuat pemerintah daerah harus bekerja keras untuk menutupi kekurangan.

"Kita hanya mengandalkan retribusi dari parkir saja," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudi, Kamis (10/10/2024).

Sejak 1 Januari 2024, pengunjung tidak lagi dikenakan tiket masuk, sejalan dengan implementasi Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang disahkan tahun 2023.

Sebelum tiket masuk digratiskan, penghasilan dari tiket memberikan kontribusi yang cukup besar. 

Tiket masuk Pantai Pancerdoor sebelumnya dipatok Rp2.500 untuk anak-anak dan Rp3.000 untuk dewasa pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan dan hari libur nasional tarifnya naik menjadi Rp4.000 untuk anak-anak dan Rp5.000 untuk dewasa. 

Kini, satu-satunya pendapatan yang tersisa berasal dari retribusi parkir yang hanya Rp2.000 untuk kendaraan roda dua, Rp5.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp10.000 untuk bus.

Kebijakan penghapusan tiket masuk ini berdampak pada menurunnya pemasukan dari sektor pariwisata di Pacitan. 

Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengembangkan Pancerdoor sebagai destinasi wisata keluarga dan pusat kuliner, kenyataannya kawasan ini belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD.

"Pengembangan fasilitas di Pancerdoor saat ini masih terbatas pada pedestrian dan area parkir. Kami sedang berupaya mengubah kawasan ini agar lebih menarik, terutama bagi keluarga, namun prosesnya belum rampung," ungkap Turmudi. 

Meski demikian, ia mengakui bahwa pengembangan infrastruktur berjalan lambat, sementara harapan untuk mendongkrak jumlah wisatawan belum sepenuhnya terealisasi.

Diketahui, proyek pengembangan Pancerdoor didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp4 miliar, dengan target selesai pada Desember 2024. 

Namun, dengan waktu yang tersisa, terdapat kekhawatiran bahwa upaya untuk meningkatkan daya tarik wisatawan tidak akan berjalan sesuai rencana.

“Meski sebelumnya sempat ada lonjakan pengunjung ketika kuliner ikan bakar dibuka, kini daya tarik tersebut mulai memudar,” ungkap Turmudi. 

Pihaknya berharap pengembangan lebih lanjut akan mampu menarik wisatawan kembali, namun tantangan yang dihadapi tidak kecil. Situasi ini memicu pertanyaan mengenai kelangsungan dan efektivitas pengelolaan destinasi wisata Pancerdoor. 

Jika pengembangan kawasan ini tidak berjalan sesuai dengan harapan, bukan tidak mungkin Kabupaten Pacitan akan terus mengalami penurunan PAD dari sektor pariwisata, yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi daerah. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.