https://jatim.times.co.id/
Berita

Petani di Banyuwangi Satu Suara untuk Ipuk Lanjutkan Padat Karya

Kamis, 24 Oktober 2024 - 15:14
Petani di Banyuwangi Satu Suara untuk Ipuk Lanjutkan Padat Karya Bersama Ipuk Fiestiandani, para petani di Desa dari Kalibaru dan Glenmore foto bersama. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Program Padat Karya yang digagas Ipuk Fiestiandani sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Banyuwangi itu telah menjangkau 2.400 warga. Karena dinilai cukup membantu, Para penerima manfaat program meminta agar program tersebut dilanjutkan. 

Telah berjalan sejak awal 2024, Program Padat Karya bergerak dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, dilibatkan dalam program padat karya melalui Dinas PU Pengairan.

Dari ribuan penerima Program Padat Karya itu, kalangan petani menjadi mayoritas penerima manfaat. Kepada Ipuk sebagai calon bupati, para petani meminta agar program ini terus berlanjut, karena manfaatnya sangat dirasakan.

Hal itu diutarakan saat ratusan petani dari Kalibaru dan Glenmore bertemu Ipuk di Dam Sarbanti, Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Rabu (23/10/2024). 

Koordinator petani di Kalibaru, Joko Samiono, mengatakan khusus di Dam Sarbanti, program Padat Karya ini dirasakan oleh 120 petani. Karena adanya program tersebut, petani-petani yang kurang mampu bisa terbantu.

“Kami berharap program padat karya ini bisa terus dilanjutkan karena dampaknya sangat positif bagi petani," kata Joko, Kamis (23/10/2024).

Serupa dengan Joko, Asmat yang juga seorang petani ikut merasakan dampak positif dari kehadiran program tersebut. 

"Program ini membantu kami yang kurang mampu, karena bisa mendapat pemasukan tambahan. Semoga kedepannya bisa diteruskan," ungkap petani dari Krikilan, Glenmore itu.

Seakan tak ingin ketinggalan momen Ponijan juga turut mengungkapkan keinginannya agar program Padat Karya bisa terus dijalankan dana berkelanjutan. 

"Padat karya ini sangat membantu ekonomi kecil terutama bagi kami para buruh tani. Kami berharap program ini terus berjalan," ujarnya.

Diketahui, dalam program Padat Karya, para warga pra sejahtera dilibatkan dalam pekerjaan pemeliharaan saluran irigasi, yaitu melalui kegiatan normalisasi yang tersebar di seluruh Banyuwangi. 

Melalui instrumen ini tidak hanya program pembangunan yang berjalan, namun juga berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin. 

“Melalui program ini kami selain pembangunan dan pemeliharaan irigasi, juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian arus bawah, produktivitas pertanian, dan kesejahteraan warga di Banyuwangi. Program ini akan kami per luas jangkauannya,” kata Ipuk saat bertemu dengan para petani.

Ipuk berkomitmen terus menekan angka kemiskinan. Meskipun sudah rendah, berbagai intervensi dan instrumen harus terus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera. 

Tidak hanya lewat program padat karya pengentasan kemiskinan, pemkab juga menggelar program bantuan kepada pelaku usaha mikro. Seperti bantuan alat usaha, pelatihan, hingga bantuan akses permodalan.

Berkat berbagai program tersebut, angka kemiskinan di Banyuwangi turun menjadi 6,54 persen pada 2024, yang merupakan terendah sepanjang sejarah.

Seperti diketahui, Ipuk Fiestiandani kembali maju pada Pilkada Banyuwangi 2024 atau Pilbup Banyuwangi 2024. Ipuk maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Mujiono sebagai calon wakil Bupati Banyuwangi. (*)

 

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.