TIMES JATIM, PACITAN – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PU Bina Marga) yang memiliki perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU Bina Marga wilayah Pacitan. Berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Pacitan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp21 miliar pada tahun 2024.

Anggaran ini untuk memperbaiki dan memperlebar sejumlah ruas jalan provinsi yang berada di wilayah tersebut. Dari total anggaran tersebut, Rp14 miliar dialokasikan melalui anggaran reguler, sementara Rp7 miliar berasal dari anggaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) tahun 2024.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU Bina Marga wilayah Pacitan, Budi Harisantoso mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp14 miliar akan digunakan untuk pelebaran dan pengaspalan serta pembenahan jalan di beberapa ruas penting.

Tiga ruas jalan yang menjadi fokus utama adalah jalan provinsi yang menghubungkan Arjosari-Nawangan-Purwantoro hingga batas Jawa Tengah, Pacitan-Ponorogo, dan Pacitan-Wareng-Mukus hingga batas Jawa Tengah.

"Anggaran reguler yang kami terima sebesar Rp14 miliar akan difokuskan untuk pelebaran dan pembenahan jalan di tiga titik yang memiliki panjang cukup signifikan. Salah satunya adalah ruas Pacitan-Arjosari-Nawangan-Purwantoro yang telah mengalami perbaikan sepanjang 46 kilometer, dengan progres mencapai 60 persen," kata Budi, Rabu (16/10/2024).

Selain itu, anggaran PAPBD tahun 2024 senilai Rp7 miliar juga akan dimanfaatkan untuk pelebaran dan pembenahan jalan di beberapa desa, termasuk Mujing, Nawangan, dan Jetis Lor.

Kepala UPT PJJ Dinas PU Bina Marga wilayah Pacitan, Budi Harisantoso. (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)

Ketiga desa ini berada di jalur strategis provinsi yang menjadi penghubung penting bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang.

Budi Harisantoso yang merupakan putra asli Pacitan dan keturunan Bupati Pacitan Kanjeng Jimat, salah satu tokoh penyebar Islam di Pacitan, mengungkapkan keinginannya untuk terus memperjuangkan peningkatan alokasi anggaran pembangunan jalan di masa mendatang.

Ia menyadari bahwa panjang ruas jalan dan kebutuhan infrastruktur di Pacitan masih memerlukan perhatian lebih besar.

“Kalau dilihat dari panjang ruas dan kondisi jalan yang ada, sebenarnya masih banyak yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, saya akan terus mengusulkan kepada Dinas PU Jatim agar di tahun-tahun mendatang anggaran untuk perbaikan jalan di Pacitan bisa ditingkatkan. Harapannya, masyarakat dapat merasakan dampak positif dari infrastruktur jalan yang lebih baik,” ujar Budi.

Menurut Budi, infrastruktur jalan yang baik tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap kemajuan ekonomi masyarakat Pacitan.

Jalan yang bagus akan mempermudah akses transportasi barang dan jasa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kalau jalan bagus, tentu akan memperlancar mobilitas dan distribusi, sehingga kegiatan ekonomi bisa berjalan lebih lancar. Ini juga akan mendukung perkembangan sektor pariwisata dan sektor lainnya di Pacitan,” tambahnya.

Dengan adanya alokasi anggaran ini, Budi berharap dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pacitan.

Upaya ini juga sejalan dengan visi meningkatkan konektivitas antar wilayah di Jawa Timur, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di daerah-daerah terpencil.

Pembangunan dan pembenahan infrastruktur jalan yang baik diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, khususnya dalam mengurangi biaya transportasi, meningkatkan aksesibilitas, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakan jalan tersebut. (*)