TIMES JATIM, PACITAN – SMP Negeri 2 Tegalombo, Kabupaten Pacitan, rutin menggelar kegiatan shalawat dan ratiban setiap Jumat pagi. Kegiatan yang dipusatkan di Masjid An-Nur sekolah tersebut diikuti seluruh siswa, guru, serta tenaga kependidikan sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter berbasis religius.

Pada Jumat (19/12/2025), sebanyak 262 siswa SMPN 2 Tegalombo mengikuti kegiatan tersebut dengan tertib. Kepala SMPN 2 Tegalombo Subroto, turut hadir bersama jajaran guru dan staf tata usaha. Kegiatan berlangsung sejak pagi sebelum aktivitas pembelajaran dimulai.

Kepala SMPN 2 Tegalombo, Subroto, mengatakan kegiatan sholawat dan ratiban merupakan program rutin sekolah yang bertujuan menyeimbangkan capaian akademik dengan pembentukan karakter spiritual siswa.

“Kami tidak ingin siswa hanya unggul secara akademik. Kegiatan sholawat dan ratiban ini menjadi bagian dari upaya menanamkan ketenangan hati dan iman yang kuat,” ujar Subroto.

Menurutnya, suasana religius yang dibangun secara konsisten diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Dengan hati yang tenang, siswa diharapkan lebih mudah menerima pelajaran dan memiliki sikap disiplin dalam keseharian.

Kegiatan sholawat dan ratiban dipimpin oleh Ustaz Ari. Dalam pelaksanaannya, siswa diajak melantunkan sholawat dan bacaan ratib secara bersama-sama. Doa-doa dipanjatkan agar seluruh warga sekolah diberikan keselamatan serta kemudahan dalam menuntut ilmu.

Ustaz Ari menjelaskan bahwa sholawat memiliki peran penting dalam membentuk sikap batin siswa, terutama di tengah tantangan pergaulan dan perkembangan zaman.

“Dengan bersholawat, kita memohon perlindungan agar anak-anak dijauhkan dari pengaruh negatif. Jika hati mereka tenang, proses belajar akan berjalan lebih baik,” jelasnya.

Ia menambahkan, kebiasaan berdzikir dan bersholawat juga menjadi sarana pembiasaan akhlak, termasuk sikap sopan, saling menghormati, dan empati antarsesama.

Pihak sekolah mencatat, kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara rutin berdampak pada iklim sekolah yang lebih tertib dan kondusif. Interaksi antar siswa maupun antara siswa dan guru berjalan lebih santun, terutama pada hari pelaksanaan kegiatan.

Selain shalawat dan ratiban, sekolah juga menekankan pemahaman adab dalam beribadah. Setelah kegiatan selesai, Ustaz Ari memberikan evaluasi singkat kepada siswa. Evaluasi tersebut bertujuan agar siswa tidak hanya mengikuti kegiatan secara formal, tetapi juga memahami makna bacaan yang dilantunkan.

Pelaksanaan sholawat dan ratiban pada Jumat (19/12/2025) menjadi salah satu agenda penutup kegiatan sekolah menjelang akhir tahun. Sejumlah siswa tampak mengikuti rangkaian kegiatan dengan khusyuk hingga doa penutup dibacakan.

Pihak sekolah berharap, kegiatan sholawat dan ratiban dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. SMPN 2 Tegalombo menargetkan lahirnya lulusan yang tidak hanya memiliki prestasi akademik, tetapi juga karakter religius yang kuat.

Dengan jumlah siswa yang relatif terbatas dan berada di wilayah pegunungan, SMPN 2 Tegalombo Pacitan menjadikan pendekatan pendidikan berbasis karakter sebagai kekuatan utama. Sekolah berkomitmen menjaga keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan pembentukan sikap spiritual sebagai bekal siswa di masa depan. (*)