TIMES JATIM, JOMBANG – M. Irkham, seorang santri dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) pada Kongres PMII ke XXI yang berlangsung di Palembang. 

Dengan membawa visi dan misi PMII yang Aspiratif dan Kolaboratif, M. Irkham bertekad membawa perubahan signifikan dalam PMII.

Pria kelahiran Pekalongan 20 Februari 1995 telah dikenal sebagai sosok yang aktif dan berprestasi di lingkungan Pesantren Tebuireng Jombang. Sejak bergabung dengan PMII, M. Irkham menunjukkan dedikasi tinggi dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan santri. 

Rekam jejak selama menjadi santri di Tebuireng Jombang, Pria yang akrab disapa Mas Irkham ini pernah menjabat sebagai Presiden Mahasantri (Presma) di Mahad Aly Tebuireng Jombang.

Tak hanya kuliah di Mahad Aly Tebuireng, bahkan selama menempuh pendidikan sarjana (S1) ia kuliah di dua kampus sekaligus yakni di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.

Kuliah di dua kampus berbeda tak membuat dirinya lupa akan tangggungjawabnya sebagai seorang akademisi. Ia lulus dengan tepat waktu di dua kampus tersebut.

"Saya percaya bahwa dengan semangat aspiratif dan kolaboratif, PMII dapat menjadi wadah yang lebih inklusif dan progresif bagi seluruh anggotanya," ujar Irkham kepada awak media, Selasa (25/6/2024).

Visi Mas Irkham mencerminkan keinginannya untuk membuat PMII lebih terbuka terhadap berbagai aspirasi anggotanya, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan bersama. 

"PMII harus menjadi rumah bagi seluruh mahasiswa Islam Indonesia, tempat di mana mereka dapat menyuarakan pendapat dan bekerja sama untuk kebaikan bersama," tambah pria yang pernah menjabat sebagai Ketum PC PMII Jombang 2018-2020 tersebut.

Kongres PMII ke XXI di Palembang ini menjadi ajang penting bagi Mas Irkham untuk memaparkan visi misinya kepada seluruh peserta kongres. Dalam kepercayaan yang tinggi, Mas Irkham menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam PMII. 

"Kita harus berani bermimpi besar dan bekerja keras untuk mencapainya. PMII harus menjadi organisasi yang benar-benar representatif dan mampu menjawab tantangan zaman," tegasnya.

Mas Irkham juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara PMII dengan berbagai organisasi lain, baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, dengan menjalin kemitraan yang kuat, PMII dapat lebih efektif dalam melaksanakan program-programnya dan memberikan dampak positif yang lebih luas. 

"Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Dengan bekerja sama, kita bisa mencapai lebih banyak hal," ujar pria yang mendapatkan nomor urut 4 sebagai kontestasi pada Kongres PMII tersebut.

Dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang kuat, M. Irkham siap berjuang dalam Kongres PMII ke XXI di Palembang. Pencalonannya sebagai Ketua Umum PB PMII bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang harapan banyak orang akan perubahan dan perbaikan dalam organisasi.

Jika terpilih, Irkham berjanji akan membawa PMII menuju masa depan yang lebih cerah, di mana setiap anggotanya dapat berkontribusi secara maksimal dan merasakan manfaat dari keberadaan organisasi ini. 

"Saya siap mengemban amanah ini dan bekerja keras untuk mewujudkan visi misi PMII yang aspiratif dan kolaboratif," pungkas Irkham.

Pencalonan Irkham mendapatkan dukungan luas, baik dari kalangan santri maupun para alumni PMII. Banyak yang melihat Irkham sebagai sosok yang mampu membawa angin segar dalam kepemimpinan PB PMII. KH. Amir Maliki Abi Tholhah, Ketua IKAPMII Jombang menyatakan dukungannya terhadap Irkham. 

"Irkham adalah contoh santri yang tidak hanya paham agama, tetapi juga aktif dalam pergerakan sosial. Saya yakin dia mampu memimpin PMII dengan baik," jelas lelaki yang menjabat sebagai Rektor Undar Jombang.(*)