TIMES JATIM, SURABAYA – Goethe-Institut Surabaya bersama Max Plank Society bekerja sama dengan Museum De Javasche Surabaya menggelar sebuah pameran menarik berjudul “Alam Semesta, Manusia, Kecerdasan".

Pameran ini mengajak pengunjung untuk menjelajahi perjalanan manusia dari asal usulnya, pengaruhnya terhadap bumi, hingga perkembangan kecerdasan buatan.

Goethe-Institut dan bekerja sama dengan Max Planck Society mempersembahkan “Universum. Mensch. Intelligenz.” (UMI) yang didedikasikan untuk penelitian inovasi di Jerman.

Di Jerman, UMI masih berhasil mencapai keseimbangan antara menyampaikan pengetahuan teoritis yang paling sederhana dan memberikan, menantang sekaligus menolak penelitian garis depan. Konten pameran dirancang untuk kelompok dengan konten teks, gambar, dan animasi berupa video, presentasi, podcast serta elemen interaktif.

Pameran ini juga merupakan cara untuk menyampaikan kepada para pembelajar Bahasa Jerman. Mereka yang tertarik dengan Jerman dan ilmu pengetahua sangat menghargai penelitian, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Jerman.

Jerman juga memiliki posisi global yang kuat dalam bidang penelitian, dan khususnya bagi kaum muda dari seluruh dunia terdapat banyak peluang seperti yang digambarkan oleh banyak contoh dalam pameran ini.

Pameran ini terbagi dalam beberapa aspek untuk dipertunjukkan. Terdapat lima area tematik dalam pameran tersebut yaitu, Alam Semesta, Sejarah Manusia, Otak, Antroposen, dan Kecerdasan Buatan. 

"Sebelumnya pameran UMI telah digelar di Museum Geologi Bandung, Perpustakaan Nasional Jakarta, dan kemarin di Gedung Malang Creative Center. Total ada lebih dari 70 ribu pengunjung yang datang pada pada acara pameran tersebut," ucap Antje Nehls, Konsultan Ahli Bidang Goethe-Institut Indonesien dalam sambutannya. 

Menyelami Alam Semesta dan Asal Usul Manusia

Pameran ini dibuka dengan instalasi yang menggugah tentang alam semesta. Dengan visual yang memukau, pengunjung dapat melihat bagaimana bintang dan planet terbentuk, serta hubungan awal manusia dengan kosmos.

Pameran ini juga menggali asal usul manusia, mengajak pengunjung untuk memahami evolusi yang membawa kita dari primata menjadi makhluk berakal.

Mempelajari Otak Manusia

Salah satu bagian paling menarik dari pameran adalah instalasi yang mendalami kompleksitas otak manusia. Pengunjung dapat berinteraksi dengan model otak dan memahami proses berpikir, emosi, dan kreativitas. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang otak, kita dapat menghargai potensi manusia yang luar biasa.

“Booth ini menarik banget sih, kita bisa ngerti apa saja yang ada di otak kita, terus bagian apa yang memproduksi hormon bahagia, marah, sampai sedih,  booth pink ini sangat interaktif," ujar Gerald, Siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Sidoarjo yang datang ke pembukaan pameran pada 27 September 2024 lalu.

Antroposen

Area ini mengangkat tema Antroposen, yaitu pengaruh manusia terhadap bumi dan lingkungan. Instalasi seni dan data ilmiah menunjukkan bagaimana aktivitas manusia telah mengubah planet kita, baik positif maupun negatif.

"Penting bagi kita untuk menyadari dampak tindakan kita terhadap lingkungan,” ucap Rafli (18) sebagai salah satu volunteer pameran UMI.

Kecerdasan Buatan dan Masa Depan

Bagian terakhir pameran mengarah pada kecerdasan buatan. Dengan instalasi interaktif, pengunjung dapat melihat bagaimana AI berfungsi dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

“Pameran ini juga membahas pertanyaan etis seputar AI dan bagaimana kecerdasan buatan ini dapat membantu  keberlanjutan kehidupan di bumi,” tambah Hartono Pangi selaku Bagian Kerja sama Pendidikan (Bildungskooperation Deutsch) Goethe-Institut Indonesien.

Dalam kesempatan yang sama, Hartono Pangi mengungkapkan rencana untuk membawa pameran ini ke Vietnam tahun depan.

“Untuk kelanjutannya masih belum tau akan ke kota mana, pastinya masih di Indonesia sampai akhir tahun, mungkin tahun depan kami akan ke Vietnam,” ujarnya. (*)