TIMES JATIM, MALANG – Sekitar 12 Penyuluh pertanian Kabupaten Kutai Barat, siang ini mengikuti pelatihan teknis penulisan karya tulis ilmiah dan jurnalistik di hotel Ibis Style Malang, Sabtu (12/10/2024).

Pelatihan ini bagi penyuluh pertanian ini akan dilangsungkan sampai hari Minggu (13/10/2024) dan diselenggarakan oleh LKP Butchery.

Acara ini juga dikawal langsung oleh Direktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Butchery,  Dr. Eko Saputro, S.Pt, M.Si.

Beberapa materi pelatihan diberikan kepada para penyuluh pertanian ini, diantaranya soal teknis penulisan dan publikasi artikel ilmiah populer bidang pertanian, soal kode etik jurnalistik dan teknis publikasi artikel di media massa, teknik fotografi dan videografi, serta teknis pemanfaatan medsos untuk publikasi pertanian.

Siang ini TIMES Indonesia juga dipercaya  untuk memberikan materi tentang kode etik jurnalis & teknis publikasi artikel di media massa.

Para penyuluh pertanian dari Kabupaten Kutai Barat ini terdiri para Penyuluh Pertanian Ahli Muda, Penyuluh Pertanian Ahli Madya, Penelaah Teknis Kebijakan dan Penyuluh Pertanian Ahli Pertama.

Suasana pelatihan karyawan tulis ilmiah dan jurnalistik pertanian bagi penyuluh pertanian Kabupaten Kutai Barat. (FOTO B: Widodo irianto/TIMES Indonesia)

Direktur Pengembangan Bisnis TIMES Indonesia, Yuli Triyanto mengatakan, saat ini sangat penting membuat rekam jejak. "Kita harus gelisah kalau nama kita, lembaga kita yang positif tidak terdeteksi oleh google," kata Yuli.

Sebab, lanjut Yuli Trianto, kita sekarang sudah berada di era digital. Rekam jejak ini akan sangat bermanfaat untuk kepentingan promosi atau kepentingan kandidat tertentu.

"Mulai sekarang jejak digital harus ditata. Sebab rekaman jejak itu penting. Agar memudahkan kita saat kita menjadi kandidat-kandidat tertentu," tambahnya.

Mengapa menjaga ketahanan informasi penting?

"Biar soal prestasi  pertanian kita di Kabupaten Kutai Barat terbaca banyak orang, terlihat banyak orang," tandas Yuli lagi.

Kita, lanjut Yuli harus muncul di sana. Rekam jejak di google di Indonesia itu luar biasa tentang konten negatifnya. "Nah kita harus menggeser konten negatif dengan konten-konten positif," katanya lagi.

Karena kita semua yakin bahwa apa yang kita kerjakan atau kita lakukan di tempat kita bekerja, pasti baik dan positif.

Namun sebagian besar masyarakat di luar kita, mungkin lebih banyak bercerita tentang sisi negatifnya, dan ironisnya sudah menjadi kebiasaan kita selama ini.

"Nah mari kita geser yang negatif itu dengan hasil positif kita. Caranya bagaimana?,  ya kita harus rajin menulis tentang konten konten positif yang telah kita hasilkan," ujar Yuli Triyanto.

Penyuluh pertanian Kabupaten Kutai Barat, pelatihan teknis karya tulis, hotel Ibys Style Malang, Malang kota.