TIMES JATIM, MALANG – Polres Malang bersama Perum Perhutani KPH Malang melakukan penanaman bibit pohon di kawasan hutan Donomulyo, Kabupaten Malang, Rabu (24/12/2025). Upaya mitigasi kebencanaan kawasan rawan bencana.

Penanaman pohon ini dilaksanakan di Petak 111C-1 RPH Donomulyo BKPH Sengguruh, Desa Kedungsalam Donomulyo. Kegiatan tersebut melibatkan unsur kepolisian, Perum Perhutani, pemerintah kecamatan dan desa, serta kelompok masyarakat pengelola hutan.

“Hari ini kita berkumpul untuk melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Tujuan utama kegiatan ini, adalah mencegah terjadinya bencana alam,” kata Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., Rabu (24/12/2025).

Dikatakan, penanaman pohon ini merupakan langkah konkret menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mencegah potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Malang.

Menurut Danang, kerusakan hutan bisa berdampak langsung pada meningkatnya risiko banjir dan tanah longsor. Ia lalu mencontohkan sejumlah bencana di wilayah lain, akibat penebangan liar dan kerusakan kawasan hutan.

“Kita bisa belajar dari kejadian di daerah lain, di mana banjir bandang terjadi akibat kerusakan hutan. Karena itu, menjaga dan merawat hutan menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.

AKBP Danang menegaskan, Polres Malang tidak sebatas terlibat dalam proses penanaman. Lebih dari itu, juga akan tetap berkolaborasi dengan Perhutani untuk menjaga dan merawat tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berkelanjutan.

“Setelah penanaman ini, kami akan terus berkolaborasi dengan Perum Perhutani, untuk memastikan tanaman yang ditanam bisa tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan,” jelasnya.

Kegiatan penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari program reboisasi Perum Perhutani KPH Malang. Dimana lahan yang tercakup seluas 17 hektare, yang berada di tiga kecamatan.

Jumlah tanaman mencapai puluhan ribu bibit pohon. Jenisnya antara lain sengon solomon, yang dinilai punya fungsi ekologis dan ekonomis.

Kapolres berharap, kegiatan ini dapat memberi dampak positif bagi lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Sekaligus, mendukung keberhasilan pembuatan tanaman di tahun 2025.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi lingkungan sekitar, dan menjadi investasi jangka panjang untuk keselamatan dan keseimbangan alam di Kabupaten Malang,” pungkas AKBP Danang. (*)