TIMES JATIM, LAMONGAN – Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatim) nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menyampaikan sejumlah poin penting saat mengunjungi Lamongan baru-baru ini. Di hadapan kader PKB Lamongan, Luluk menyoroti beberapa kebijakan provinsi yang dinilai belum maksimal dalam mengatasi kemiskinan. 

Ia menekankan bahwa meski ada klaim penurunan kemiskinan ekstrem, program tersebut sebenarnya merupakan inisiatif pemerintah pusat, bukan pemerintah provinsi.

"Jatim masih menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbesar. Oleh karena itu, kita perlu fokus menumbuhkan pusat-pusat keekonomian baru di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur, tidak hanya di beberapa daerah tertentu seperti selama lima tahun terakhir," ujar Luluk, di gedung Sport Center Lamongan, Kamis (24/10/2024). 

Luluk mengungkapkan pentingnya mengembangkan pusat-pusat ekonomi baru, khususnya di daerah pedesaan seperti Tapal Kuda, Pantura, dan Madura. Menurutnya, dukungan fiskal dari pemerintah provinsi harus dirasakan langsung oleh masyarakat desa melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), wisata desa, serta berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya.

"Jika kita bisa memanfaatkan potensi desa dengan baik, kesejahteraan masyarakat di lapisan bawah akan meningkat," katanya. 

Dalam sektor pendidikan, Luluk berjanji akan menggratiskan seluruh biaya sekolah, termasuk seragam, sepatu, hingga pulsa. Ia menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga mendukung industri garmen lokal yang saat ini tengah terancam oleh produk impor.

"Kita harus menjaga industri garmen agar tetap hidup, terutama di tengah serbuan produk impor yang mengakibatkan banyak pabrik gulung tikar dan ribuan pekerja terkena PHK," ujarnya. 

Ia juga berkomitmen untuk memastikan adanya kerjasama antara pemerintah provinsi dengan industri lokal seperti pabrik sepatu di Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan.

Luluk menyoroti pentingnya infrastruktur yang baik untuk mendukung mobilitas barang dan orang. Ia berjanji akan memberikan perhatian khusus pada infrastruktur perikanan dan pertanian, terutama di Lamongan, yang dikenal sebagai salah satu pusat perikanan di Jawa Timur.

"Dengan dukungan infrastruktur yang baik, nelayan dan UMKM di Lamongan bisa mendapatkan nilai tambah, sehingga kemiskinan di daerah ini bisa berkurang secara bertahap," ucapnya. 

Menutup pernyataannya, Luluk mengungkapkan rencananya untuk membangun platform e-commerce bernama "Pasar Jawa Timur". Platform ini akan menjadi tempat bagi pelaku UMKM di seluruh Jawa Timur untuk memperluas pasar mereka, bahkan hingga ke perdagangan internasional.

"Kita ingin UMKM di Jawa Timur tidak hanya mengandalkan platform luar seperti TikTok atau Shopee, tetapi juga memiliki pasar digital sendiri yang bisa membantu mereka berkembang," ujar Cagub Jatim Luluk dengan optimis. (*)