https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Sesdilu Kemlu Angkatan 77 Kunjungi Banten untuk Dorong Ekspor ke Afrika melalui Mesir

Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:52
Sesdilu Kemlu Angkatan 77 Kunjungi Banten untuk Dorong Ekspor ke Afrika melalui Mesir Kunjungan Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ke Provinsi Banten, Kamis (24/10/2024). (Foto: Istimewa)

TIMES JATIM, BANTEN – Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengadakan kunjungan ke Provinsi Banten, Kamis (24/10/2024). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan diplomat muda Sesdilu angkatan ke-77, yang bertujuan memberikan wawasan strategis dan solusi praktis bagi pengembangan potensi ekonomi lokal.

Salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah sektor kelautan dan perikanan, terutama industri udang yang menjadi komoditas andalan di Banten.

Untuk memperluas pasar ekspor, Sesdilu Angkatan 77 bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten menyelenggarakan Lokakarya Peningkatan Akses Pasar Ekspor Udang ke Afrika melalui Mesir. Acara ini berlangsung di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan format hybrid, dihadiri oleh delapan puluh peserta dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku industri dalam dan luar negeri, pemerintah daerah, KBRI Kairo, serta akademisi.

Peluang Pasar Ekspor Udang ke Afrika melalui Mesir

Lokakarya ini bertujuan menggali peluang ekspor udang dari Indonesia, khususnya Banten, ke pasar Afrika dengan memanfaatkan Mesir sebagai pintu gerbang strategis. Mesir dinilai memiliki potensi besar karena tingginya permintaan produk perikanan untuk sektor hospitality. Saat ini, kebutuhan udang Mesir sebagian besar dipenuhi oleh impor, terutama dari negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas ekspor udangnya.

Direktur Sesdilu Kemlu, Harry Irawan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan wilayah untuk menciptakan peluang baru di pasar global.

Sesdilu-2.jpgDirektur Sesdilu Kemlu, Harry Irawan. (Foto: Istimewa)

"Kementerian Luar Negeri siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan tindak lanjut konkret dari lokakarya ini," ujarnya.

Tantangan dan Solusi untuk Memperkuat Ekspor Udang Indonesia

Meski potensi pasar terbuka lebar, para narasumber menggarisbawahi beberapa tantangan yang dihadapi dalam ekspor udang ke Mesir. Salah satunya adalah tingginya bea masuk yang membatasi volume impor. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir, melalui perjanjian perdagangan seperti Preferential Trade Agreement (PTA) atau Free Trade Agreement (FTA).

Para pemangku kepentingan, termasuk Atase Perdagangan KBRI Kairo dan Ketua Tim Kerja Akses Pasar dan Promosi Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memberikan masukan berharga terkait strategi peningkatan daya saing produk perikanan Indonesia. Mereka merekomendasikan peningkatan kualitas produk dan efisiensi rantai pasokan sebagai langkah awal untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Dampak dan Harapan Jangka Panjang

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis bagi diplomat muda, tetapi juga diharapkan berdampak positif bagi pengembangan sektor perikanan di Banten. Partisipasi aktif dari pengusaha udang dan pejabat daerah memungkinkan peserta untuk memahami langsung tantangan serta peluang yang ada, sehingga dapat merancang strategi yang lebih tepat sasaran.

Forum ini berhasil menjadi ruang komunikasi produktif yang menghasilkan peluang bisnis potensial antara eksportir udang Banten dan importir Mesir. Langkah ini dinilai krusial untuk memperkuat industri udang di Banten dan meningkatkan daya saing produk udang Indonesia di pasar internasional.

Sinergi untuk Masa Depan Industri Udang Indonesia

Keberhasilan lokakarya ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan. Sinergi semacam ini diharapkan terus terjalin, sehingga produk perikanan Indonesia, khususnya udang dari Banten, dapat menjadi pemain utama di pasar global. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk upaya diplomasi ekonomi dan peningkatan akses pasar, menjadi kunci bagi pengembangan industri udang yang berkelanjutan.

Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan langkah konkret seperti peningkatan kerja sama perdagangan dan efisiensi rantai pasokan akan segera dilakukan untuk mendorong ekspor udang ke Afrika melalui Mesir, memperkuat posisi Banten sebagai pusat produksi udang berkualitas, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di industri perikanan global. (*)

Pewarta :
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.