TIMES JATIM, MALANG – 'UMI: Universum Mensch Intelligenz', pameran yang digelar Goethe Institute oleh Universitas Negeri Malang mengangkat banyak sekali tema tentang sains dan teknologi. Salah satu tema besar yang mereka ambil adalah Kecerdasan Buatan atau 'Artificial Intelligence (AI)'.

UMI memaparkan penjelasan yang sangat informatif bahwa kecerdasan Buatan (KB) adalah subdisiplin dari ilmu komputer. Tujuannya adalah agar komputer dapat mengenali pola dan membuat keputusan mandiri melalui algoritma.

Selain pengertian yang sangat jelas dan konkrit, UMI juga menunjukkan fakta-fakta yang cukup menarik bagi para pengunjung seperti bagaimana KB dibuat, Flora Incognita; dimana KB bisa mengidentifikasi berbagai macam tumbuhan, bagaimana KB menyelesaikan karya ke-10 Ludwig Van Beethoven yang tidak sempat ia selesaikan sebelum akhirnya meninggal dunia, dan juga dampak KB dalam peradaban manusia.

KB mulai dibuat pada tahun 1980an dan akan tetap dikembangkan seiring berjalannya waktu. Berkembangnya KB dalam beberapa sektor juga sangatlah cepat. Pembelajaran bahasa asing melalui KB juga datang dengan jenis dan harga yang bervariasi.

KB juga bisa membantu dalam sektor videografi yang membutuhkan pergantian bahasa. Max Planck Institute sektor informatik membuat teknologi yang bernama “Deep Video Portraits” yang dimana bisa mengubah gerak mulut aktor saat menggunakan bahasa asing dengan menggunakan KB. Teknik serupa juga digunakan untuk memanipulasi konten media atau yang biasa kita sebut sebagai “Deepfake”. Hal ini memungkinkan media untuk memalsukan hal-hal objektif seperti perkataan para ikon dunia.

Layar interaktif yang disertai 3 kuis di sebelahnya." (Foto: Cheta Abrar Adyatma/TIMES Indonesia)

Peneliti di Max Planck Institute for Human Development di Berlin dan MIT Media Lab di Boston, Iyad Rahwan, mengadakan proyek "The Moral Machine" adalah studi terbesar hingga saat ini di bidang etika mesin. Survei interaktif ini mengkaji alasan etis mengapa orang-orang di berbagai wilayah di dunia mengambil keputusan dan apakah hal ini dapat digunakan untuk mengembangkan aturan perilaku untuk AI.

“Yang menarik buat saya sih hukum tentang AI, kalo ada kerusakan di AI, apakah salah developer atau salah AI? Masih rancu,” ujar Mirza, Siswi kelas 12 SMA Negeri 1 Lawang yang datang ke pameran pada tanggal 28 Agustus 2024.

Kecerdasan Buatan sangatlah penting dan memiliki signifikansi yang sangat tinggi bagi kehidupan manusia. “Materi tentang ai ini sangat penting karena dunia sekarang sudah mulai terpengaruh oleh adanya AI. Dari pameran UMI, kita ditunjukkan bahwa perjalanan KB hingga sekarang dan masih banyak sekali pengembangannya. Terdapat sisi positif dan negatif dari hal itu sehingga disini kita, khususnya anak muda diminta untuk lebih bijaksana dalam menggunakan KB,” kata Erin alida Damayanti sebagai salah satu volunteer pameran UMI.

Beberapa hal juga ditambahkan oleh Gusti Aditiyawarman Aulia Rizky El Firsyal, volunteer sekaligus pemateri yang diajarkan langsung oleh pihak Max Planck Institute untuk memaparkan materi AI. “Kenapa Goethe Institute mengangkat tema AI? Untuk menyadarkan manusia kalau penggunaan AI itu penting. Serta mengajak kita untuk berpikir tentang bagaimana kita mengelola AI karena perkembangan AI sangatlah pesat dan kita yang bisa mengontrolnya,” katanya.

Kehidupan manusia tidaklah bisa jauh dari KB. KB akan sangat membantu pekerjaan manusia yang membutuhkan presisi tanpa error seperti robot-robot yang digunakan oleh para dokter bedah untuk membedah pasien secara akurat. Namun, kegunaan KB masih abu-abu. Jika ada kerusakan pada KB yang berujung kecelakaan fatal, manakah yang harus disalahkan? Pembuat KB atau KB itu sendiri? Sebagai manusia, kita harus mengetahui batasan untuk penggunaan KB ini. (*)