TIMES JATIM, PACITAN – Kepala Bidang Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pacitan, Sugeng Budiarto, mengungkapkan adanya beberapa formasi dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 yang masih kosong, khususnya formasi untuk penyandang disabilitas. 

"Ada yang kosong, itu karena ada kebutuhan khusus disabilitas tidak ada yang mengambil, ada dua formasi, yakni bidang arsiparis dan pranata komputer untuk lulusan D3. Mungkin dari pihak calon pelamar tidak ada minat dan kriteria tersebut. Tapi kita tetap berikan wadah bagi penyandang disabilitas," jelas Sugeng saat ditemui pada Selasa (17/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Sugeng juga menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Pacitan membuka 92 formasi CPNS yang sebagian besar dialokasikan untuk tenaga teknis dan tenaga kesehatan.

"Tahun ini hanya untuk tenaga kesehatan dan teknis. Paling banyak di teknis. Rata-rata usia pendaftar 18-35 tahun, masih sangat produktif," katanya.

Pun demikian, pendaftaran untuk formasi CPNS di Kabupaten Pacitan telah resmi ditutup pada 10 September 2024, setelah mengalami perpanjangan dari batas waktu awal yang ditetapkan hingga 6 September. 

Namun, terkait formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), BKPSDM masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. "PPPK belum ada juknis dari pusat, kita masih menunggu," tambah Sugeng.

Lokasi Tes dan Potensi Penipuan Selama Seleksi
Mengenai lokasi tes, Sugeng menyampaikan bahwa pelamar CPNS dapat memilih lokasi tes di mana saja. Namun, khusus untuk Kabupaten Pacitan, tes akan dilaksanakan di BKN Madiun sesuai saran dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

"Tesnya itu kan pelamar bisa memilih lokasi di mana saja. Pacitan nitip tempat tes di BKN Madiun. Kemarin saran dari BKN supaya digabung di Madiun lokasi tesnya," ungkapnya.

Sugeng juga mengingatkan pelamar untuk teliti dalam mempersiapkan berkas administrasi yang akan diunggah selama proses pendaftaran. 

"Yang biasanya membuat gagal lolos CPNS itu di administrasi yang diupload kurang sesuai dengan kriteria. Bisa materai tidak sesuai, surat pernyataan salah, dan macam-macam, tidak sesuai kualifikasi pendidikan. Jadi harus sesuai persyaratan," tegas Sugeng.

Selain itu, Sugeng juga menekankan agar para pelamar waspada terhadap potensi penipuan yang sering terjadi selama proses seleksi CPNS. 

"Jangan tergiur dengan janji-janji oknum yang bisa menjamin meloloskan CPNS. Itu penipuan, karena tidak bisa menjamin. Semuanya tergantung diri sendiri, jangan lupa berdoa, itu saja. Potensi untuk dijadikan ajang penipuan juga ada, oleh sebab itu waspadalah. Karena ujung-ujungnya duit," imbuhnya.

Tahun ini, Kabupaten Pacitan mencatat jumlah pendaftar CPNS sebanyak 1.500 orang, sedangkan yang dibutuhkan hanya 92 orang. Dengan kompetisi yang ketat, Sugeng mengingatkan para pelamar untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tidak hanya mengandalkan bantuan pihak ketiga.

Dengan antusiasme pelamar yang tinggi, seleksi CPNS 2024 diharapkan berjalan lancar dan transparan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Selain itu, BKPSDM Pacitan juga terus memberikan informasi terkait perkembangan rekrutmen kepada masyarakat agar proses seleksi CPNS 2024 berlangsung dengan baik. (*)