TIMES JATIM, MALANG – Sebanyak 152 tenaga kependidikan Universitas Brawijaya (UB) berpartisipasi dalam assessment dan pelatihan peningkatan kompetensi sebagai bagian dari implementasi manajemen talenta di UB. 

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Surya Prigen selama dua hari, 7-8 Oktober 2024, dan bertujuan untuk memetakan serta mengembangkan keahlian tenaga kependidikan (Tendik) sesuai dengan kebutuhan dan spesialisasi masing-masing.

Pelatihan ini merupakan bagian dari Proyek Perubahan yang digagas oleh Evi Hayati, analis sumber daya manusia aparatur ahli madya UB. Evi, yang saat ini mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II angkatan 16 di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, merancang kegiatan ini sebagai salah satu wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia di UB.

Evi menyampaikan tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memastikan bahwa setiap tenaga kependidikan di UB memiliki kesempatan untuk terus berkembang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan institusi. 

"Peningkatan kompetensi ini penting agar kami bisa memberikan kontribusi maksimal di posisi kami masing-masing," kata Evi Hayati.

Direktur Direktorat SDM UB, Prof. Sukarmi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelatihan ini sudah lama direncanakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan.

"Kewajiban SDM di organisasi adalah untuk terus meningkatkan kompetensi. Ini merupakan langkah awal yang diharapkan bisa dilakukan secara rutin di berbagai level,” ujar Prof. Sukarmi.

Wakil Rektor II Bidang Umum dan SDM, Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, SH, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk membangun interaksi dan kerjasama antar peserta. Dia menyampaikan adanya pelatihan ini, kami ingin menciptakan ruang bagi para tenaga pendidik untuk saling berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain.

"Interaksi ini akan mempermudah mereka dalam bekerja sama di berbagai tugas yang membutuhkan koordinasi lintas unit," jelas Prof. Ali.

Prof. Ali juga menjelaskan bahwa salah satu dampak dari status UB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) adalah pembinaan karier yang lebih terstruktur melalui sertifikasi dan rolling jabatan.

"Dengan model talenta, kami dapat memetakan apakah seorang pegawai memenuhi ekspektasi atau tidak, dan memastikan mereka dapat menduduki posisi sesuai dengan kompetensinya," tambahnya.

Selain membuka kegiatan, Prof. Ali memberikan materi terkait Tata Kelola Organisasi Tata Kerja (OTK) UB serta kebijakan pengembangan kapasitas SDM. Ia menegaskan bahwa kerja sama antar unit sangat penting dalam mencapai tujuan UB sebagai institusi pendidikan yang unggul. 

"Tidak ada satu unit pun yang lebih utama dari yang lain. Semua bagian saling berkait dan bekerja bersama untuk mewujudkan visi UB," ucapnya.

Dr Raden Arief Setyawan, Direktur Direktorat Teknologi Informasi (DTI), menyoroti perkembangan teknologi dalam tata kelola UB yang sering menyebabkan masalah data island, di mana setiap divisi menyimpan data yang tidak terintegrasi.

"Ketidaksinkronan ini sering terjadi ketika masing-masing divisi memiliki data yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada upaya integrasi data untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan informasi di UB," kata Arief.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan tes psikologi dan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas perubahan struktural yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Pelatihan ini diikuti oleh tenaga pendidik mulai dari grade 7 hingga 11, dengan mayoritas peserta berasal dari grade 7.

Melalui pelatihan ini, Evi berharap setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang lebih jauh dalam karier mereka. 

"Kami percaya bahwa peningkatan kompetensi adalah kunci bagi pengembangan diri dan institusi. Semua upaya ini diarahkan untuk menciptakan tenaga kependidikan yang lebih handal, siap menghadapi tantangan, dan mampu berkontribusi lebih besar bagi UB," tutup Evi Hayati.(*)