https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Dispendikbud Sidoarjo Siapkan Sanksi 11 SDN yang Kelebihan Pagu Siswa Baru

Kamis, 21 Agustus 2025 - 20:49
Dispendikbud Sidoarjo Siapkan Sanksi 11 SDN yang Kelebihan Pagu Siswa Baru Komisi D DPRD Sidoarjo saat hearing bersama Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala sekolah terkait polemik kelebihan pagu penerimaan siswa baru. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SIDOARJO – Komisi D DPRD Sidoarjo menggelar hearing bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo serta sejumlah kepala sekolah terkait polemik kelebihan penerimaan siswa baru di beberapa sekolah dasar negeri (SDN). Polemik ini mencuat setelah kasus di SDN Candipari II dan SDN Kesambi, Kecamatan Porong, menuai sorotan publik.

Kepala Dispendikbud Sidoarjo, Tirto Adi, menjelaskan bahwa siswa yang tidak masuk dalam data pokok pendidikan (dapodik) sudah dipindahkan ke sekolah terdekat. Ia memastikan, permasalahan tersebut kini telah teratasi, namun tetap akan dilakukan evaluasi menyeluruh.

“Saya minta kepala sekolah literasi baca tulisnya harus kuat. Pemahaman terhadap regulasi itu sangat penting. Setiap sosialisasi harus diikuti secara seksama. Dari 464 SDN, yang bermasalah kelebihan pagu ini ada 11 sekolah,” kata Tirto usai hearing di Kantor DPRD Sidoarjo, Kamis (21/8/2025).

Tirto menegaskan, Dispendikbud Sidoarjo akan memberikan sanksi kepada 11 sekolah yang melanggar ketentuan penerimaan siswa baru. Sanksi awal berupa teguran lisan telah diberikan, dan akan dilanjutkan dengan peringatan tertulis.

“Ya, paling tidak peringatan secara lisan sudah, nanti akan diberikan peringatan secara tertulis,” ujarnya.

Adapun 11 sekolah yang kelebihan pagu meliputi: SDN Candipari II, SDN Kesambi, SDN Sawotratap II, SDN Kalipecabean, SDN Kebonagung II, SDN Waru II, SDN Sepanjang I, SDN Keper, SDN Gedang I, SDN Durungbanjar, dan SDN Krian 4.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, menilai permasalahan ini murni disebabkan kesalahan teknis dalam sistem penerimaan siswa baru. Meski begitu, ia menegaskan ada kelalaian dari pihak sekolah.

“Kalau SDN sampai penuh, artinya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri sudah kembali naik,” ujarnya.

Namun Dhamroni mengingatkan, kepala sekolah harus lebih cermat memahami aturan teknis penerimaan siswa baru. Jika peminat banyak, harus menyesuaikan dengan jumlah rombongan belajar (rombel). Ia juga meminta agar anak-anak terdampak didampingi orang tua agar psikologis mereka tetap terjaga.

Sementara itu, Kepala SDN Candipari II, Susanto, mengakui pendaftaran di sekolahnya membludak. “Pendaftar memang banyak. Kami ingin merangkul semua masyarakat, tetapi saat kuota penuh kami tidak berani menambah pagu karena gedung sekolah tidak mencukupi,” tutupnya (*)

Pewarta : Syaiful Bahri
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.