TIMES JATIM, SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menegaskan bahwa kualitas pendidikan di Kota Pahlawan tidak akan terganggu, meskipun terjadi pemotongan anggaran dalam Perubahan APBD (P-APBD) 2025.

​Hal tersebut diungkap Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir. Ia memastikan bahwa program-program prioritas seperti pembangunan sekolah baru, rehabilitasi gedung, dan pembayaran gaji guru tetap berjalan. 

"Meski ada pemotongan anggaran sebesar Rp37,9 miliar dari total Rp2,35 triliun, kami memastikan itu tidak mengganggu program prioritas," ungkapnya, Kamis (21/8/2025). 

Ia juga menyoroti komitmen Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kualitas guru PAUD, salah satunya melalui 200 beasiswa S1 yang disiapkan bagi guru di bawah usia 50 tahun.

Masing-masing guru mendapatkan anggaran sekitar Rp6 juta per semester atau Rp24 juta untuk empat semester masa studi (jenjang S-1). 

"Ini bentuk keseriusan pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas pendidikan sejak jenjang PAUD,” kata dr. Akma. 

Kadispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan jawaban dari banyaknya guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi. 

"Mayoritas guru SD dan SMP di Surabaya sudah berpendidikan S1, sementara di jenjang PAUD masih banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi tersebut," ujarnya. 

Sehingga, perbedaan alokasi dana pengembangan karir pendidik antara SD dan PAUD terjadi karena kebutuhan serta kondisi di lapangan berbeda.

"Karena itu, dana pengembangan untuk PAUD lebih besar," imbuh Yusuf. 

Lebih lanjut, program peningkatan kompetensi dilakukan dengan berbagai pola, baik tatap muka, mentoring, maupun sistem berbasis wilayah agar lebih efektif.

Terkait pembangunan sekolah, Yusuf menyampaikan bahwa beberapa proyek dilakukan bertahap sesuai kebutuhan dan ketersediaan lahan. Tiga SMP baru di Tambak Wedi, Waru Gunung, dan Medokan Ayu saat ini masih dalam proses pembangunan.

"Namun, penyelesaiannya tidak bisa sekaligus karena mempertimbangkan grand design yang mencakup ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, hingga fasilitas olahraga dan ibadah," pungkasnya. (*)