https://jatim.times.co.id/
Gaya Hidup

Rahasia Ritual Agar Tidak Terasa Panas di Balik Tradisi Brojo Geni Pacitan

Minggu, 07 Juli 2024 - 10:10
Rahasia Ritual Agar Tidak Terasa Panas di Balik Tradisi Brojo Geni Pacitan Tradisi Brojo Geni yang khusus dimainkan santri Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan pada malam Satu Suro. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Perayaan Malam Satu Muharram di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan selalu menjadi sorotan karena keunikannya. Malam itu diawali dengan pembacaan doa akhir tahun, dilanjutkan dengan doa awal tahun setelah maghrib, dan diakhiri dengan istighotsah yang dipimpin oleh salah satu kiai. Usai istighotsah, perayaan puncak malam satu Suro dimulai dengan kegiatan yang dikenal sebagai Brojo Geni.

Brojo Geni adalah permainan sepak bola api yang memacu adrenalin. Kelapa tua yang direndam minyak tanah selama beberapa hari menjadi bola yang menyala api saat permainan berlangsung. Untuk bisa bermain tanpa merasa panas, para santri harus menjalani beberapa amalan khusus.

Menurut pengasuh PIP Tremas, Gus Muadz Harits, Brojo Geni sudah ada sejak era 1980-an dan awalnya hanya dimainkan oleh santri terpilih. “Sepak bola api di Pondok Tremas sudah ada sejak lama. Setahu saya, dimulai pada era KH. Mahrus Hasyim, sekitar tahun 1980-an. Saat itu hanya bisa diikuti oleh santri pilihan,” ujar Gus Muadz.

Tradisi-Brojo-Geni-2.jpgBrojo Geni Pondok Tremas Pacitan mengajarkan kerendahhatian. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Sebelum bermain, santri harus melakukan beberapa ritual untuk melindungi diri dari panasnya api dan bahaya lainnya. "Bukan untuk kesombongan, karena di dalam pesantren semua harus berdasarkan keilmuan. Sebelum bermain ada semacam ritual seperti puasa dan wirid khusus. Tujuannya hanya untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT," jelas Gus Muadz.

Adapun amalan yang harus dilakukan oleh para santri sebelum bermain Brojo Geni adalah:

1. Puasa Tarku Ruh selama tiga hari berturut-turut (Selasa, Rabu, Kamis). Santri kelas 3 Aliyah tidak boleh makan daging. 

2. Puasa seharian penuh atau ngebleng sehari sebelum Brojo Geni.

3. Membaca Ayat Qulnaa Yaa Naaru Qulni Bardan Wa Salaman ala Ibrahim sebanyak 313 kali.

4. Niat tulus dalam menjalani ritual.

5. Tidak menggunakan alas kaki saat bermain.

6. Tidak boleh sombong selama permainan.

Tradisi ini bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga sarana dakwah yang menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat sekitar Tremas. Filosofi Brojo Geni mengajarkan tentang pengendalian nafsu amarah yang diibaratkan seperti api. Seberapapun panasnya api, dengan keteguhan dan usaha yang kuat, nafsu bisa diolah dan dikendalikan.

Berbagai perlombaan lain juga digelar untuk meramaikan malam satu Suro, yang sudah menjadi tradisi di kalangan pesantren. Kegiatan ini bertujuan untuk meluapkan kegembiraan dan mempererat rasa kekeluargaan antara santri dan pengasuh.

“Berbagai perlombaan santai juga diadakan sebagai bentuk kekompakan dan keakraban antara pengasuh dan santri. Semua menjadi satu tanpa sekat,” tambah Gus Muadz.

Kini, tradisi Brojo Geni dari PIP Tremas, Pacitan, telah dikenal luas oleh masyarakat. Pada tahun 2020, pemerintah menetapkan Brojo Geni sebagai salah satu warisan budaya takbenda. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai Islam dan mengajarkan pengendalian diri melalui permainan yang penuh tantangan. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.