https://jatim.times.co.id/
Berita

Ramai Peserta Gandrung Sewu Banyuwangi Dipungut Biaya, Begini Kronologinya

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 19:04
Ramai Peserta Gandrung Sewu Banyuwangi Dipungut Biaya, Begini Kronologinya Ribuan peserta penari Gandrung Sewu latihan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Festival Gandrung Sewu yang akan digeber pada 26 Oktober 2024 mendatang, menjadi sorotan publik setelah kabar mengenai pungutan biaya peserta mencuat ke permukaan. 

Kejadian tersebut memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya para wali murid peserta pagelaran seni budaya kebanggan masyarakat Bumi Blambangan. 

Ketua Panitia Gandrung Sewu, Suko Prayitno menegaskan, bahwa penarikan biaya tersebut untuk para peserta yang ikut nari Gandrung Sewu secara mandiri. 

“Tidak ada penarikan bagi penari yang mengikuti jalur seleksi, tapi kalau yang jalur mandiri ada,” katanya, Sabtu (5/10/2024).

Dijelaskan Suko, awal mula adanya jalur mandiri lantaran banyaknya orang tua calon peserta yang menginginkan anaknya untuk ikut nari di Gandrung Sewu. Sedangkan kuota penari di kecamatan tersebut telah terpenuhi. 

Misal, Kecamatan Cluring memiliki kuota 60 penari. Sementara yang mengikuti seleksi hampir 3 kali lipat dari yang dibutuhkan. Alhasil, pihak panitia memberikan solusi bagi para orang tua yang tetap menginginkan agar anaknya bisa menari di Gandrung Sewu.

“Meski orang tuanya mau untuk ikut jalur mandiri, kita sebagai panitia dan koordinator tidak serta merta menerima. Kita lihat terlebih dahulu kemampuan tarinya,” jelas Suko.

Meski demikian, masih Suko, penarikan biaya jalur mandiri ini nominalnya berbeda-beda, tergantung kesepakatan dengan koordinator di Kecamatan. Karena itu, persetujuan tersebut ditulis di atas hitam dan putih agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. 

“Jangan sampai ada unsur paksaan atau kesan memperjualbelikan kegiatan ini (Gandrung Sewu),” tegasnya. 

Untuk diketahui, jumlah kuota masing-masing di setiap kecamatan berbeda-beda. Hal ini menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan wilayah masing-masing.

Suko menambahkan, peserta yang mengikuti jalur mandiri mengeluarkan biaya pribadi untuk kostum gandrung hingga transportasi saat latihan tingkat kabupaten. Namun, kalau orang tuanya bersedia mengantar, artinya biaya transportasi tidak ada. 

“Untuk konsumsi di Boom Marina dan kaos latihan bersama se-kabupaten, itu dikasih sama Disbupar Banyuwangi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Gandrung Sewu di tahun 2024 ini mengangkat tema ‘Payung Agung episode Ngeronce Kembang’ dengan diikuti sekitar 1.350 peserta. 

Pagelaran tari khas Banyuwangi ini tidak hanya berhasil menarik minat warga Bumi Blambangan untuk turut serta. Tapi masyarakat luar daerah juga kepincut dengan Sewu Gandrung.  Sehingga mereka rela merogoh kantong pribadi dan menanggung semua pembiayaannya untuk biasa menjadi peserta Gandrung Sewu.  

Tujuannya untuk, melihat eksotisme dan nuansa mistis penari gandrung asli Banyuwangi sekaligus study tiru yang selanjutnya diterapkan di daerah asal.

Seperti diketahui, seni tari di banyuwangi memang jauh terlihat lebih indah dibanding kesenian serupa dibanding daerah lain. Tarian asal Banyuwangi, memiliki gerakan yang indah dan setiap gemulai membuat daya tarik tersendiri. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.