https://jatim.times.co.id/
Berita

Ada Program Kebun Emas, Cara SMPN 3 Kebonagung Pacitan Optimalkan Lahan Sekolah

Rabu, 24 Desember 2025 - 19:57
Ada Program Kebun Emas, Cara SMPN 3 Kebonagung Pacitan Optimalkan Lahan Sekolah Potret bahagia siswa SMPN 3 Kebonagung Satu Atap Pacitan saat menunjukkan hasil peoyek kokurikuler tema Green Garden program Kebun Emas. (FOTO: Bubyk for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITANSMPN 3 Kebonagung Satu Atap Pacitan memanfaatkan lahan sempit dan tidak terpakai di lingkungan sekolah menjadi kebun edukasi melalui Proyek Kokurikuler Green Garden bertajuk “Kebun Emas”. Program ini mulai dijalankan pada 11 Desember 2025 dan melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan penanaman sayuran serta Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Kepala SMPN 3 Kebonagung Satu Atap Pacitan, Yayuk Sri Wahyuningsih, S.Pd., M.Pd., mengatakan program tersebut berangkat dari upaya optimalisasi lingkungan sekolah yang selama ini kurang tertata, sekaligus sebagai sarana pembelajaran kontekstual bagi siswa.

“Kami melihat masih ada lahan sempit di sekolah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, kami berada di wilayah pegunungan dengan tanah yang subur. Dari situ muncul gagasan untuk mengelolanya menjadi kebun edukasi,” kata Yayuk, Rabu (24/12/2025).

Ia menjelaskan, kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memperbaiki tampilan lingkungan sekolah, tetapi juga untuk mendukung proses pembelajaran di luar kelas. Siswa diajak memahami proses tanam secara langsung, mulai dari pengolahan media tanam, perawatan, hingga panen.

“Anak-anak tidak hanya belajar teori. Mereka terlibat langsung sehingga memahami proses dan tanggung jawab dalam merawat tanaman,” ujarnya.

SMPN-3-Kebonagung-Satu-Atap-Pacitan-a.jpg

Pelaksanaan proyek Green Garden ini dikoordinatori oleh Bubyk Pranastasari, S.Pd. Ia menyebut, seluruh tahapan kegiatan dilakukan dengan melibatkan siswa, termasuk pemanfaatan bahan bekas sebagai media tanam.

“Kami menggunakan bahan-bahan bekas yang masih layak pakai untuk pot tanaman. Ini sekaligus mengajarkan siswa tentang daur ulang dan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Bubyk.

Menurutnya, jenis tanaman yang dibudidayakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekolah. Selain berbagai jenis sayuran, siswa juga menanam Toga yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai apotek hidup.

“Hasil panen direncanakan untuk dimanfaatkan di lingkungan sekolah. Ini menjadi pembelajaran awal tentang kemandirian dan pemanfaatan sumber daya sekitar,” tambahnya.

Program Kebun Emas ini menjadi bagian dari kegiatan kokurikuler yang mendukung penguatan karakter siswa. Melalui aktivitas bercocok tanam, siswa dilatih bekerja sama, disiplin, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah.

Seiring berjalannya program, area sekolah yang sebelumnya kosong dan kurang terawat kini berubah menjadi kebun hijau. Selain menambah ruang terbuka hijau, keberadaan kebun juga memberi suasana belajar yang lebih nyaman.

Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi contoh pemanfaatan lahan terbatas di lingkungan pendidikan. Yayuk menegaskan, sekolah akan terus mendorong kegiatan serupa yang mengintegrasikan pembelajaran dengan kondisi riil di sekitar siswa.

“Kami ingin siswa terbiasa melihat potensi di sekitarnya, sekecil apa pun. Dari sekolah, kebiasaan itu diharapkan bisa diterapkan di rumah dan lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.