TIMES JATIM, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai melakukan uji coba layanan feeder atau pengumpan angkutan kota (angkot) sebagai langkah awal menuju integrasi sistem transportasi publik Trans Jatim. Uji coba ini bertujuan memastikan kesiapan jalur dan titik pemberhentian sebelum layanan beroperasi penuh.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, uji coba dilakukan menggunakan satu unit bus dengan rute melintasi sejumlah titik utama di Kota Malang.
“Uji coba jalur ini menggunakan satu unit armada bus. Rutenya melewati Jalan Hamid Rusdi, Mayjen Sungkono, Ki Ageng Gribig, lalu kembali ke Toba, Ranu Grati, perempatan CPM, Pasar Bunul, SMPN 5 Malang, Rampal, Pasar Klojen, dan berakhir di Balaikota,” ujar Widjaja, Selasa (28/10/2025).
Ia mengungkapkan, saat ini Dishub tengah melakukan evaluasi terhadap beberapa aspek penting, seperti penentuan titik halte dan rencana konversi bus sekolah menjadi armada feeder.
Menurut Widjaja, bus yang digunakan untuk uji coba bukan merupakan bus Trans Jatim yang sesungguhnya.
“Bus Trans Jatim yang akan beroperasi di Malang Raya nanti berwarna hitam. Saat ini kami sedang menghitung kebutuhan jumlah armada serta lokasi halte yang paling efisien,” ungkapnya.
Selain itu, Dishub juga tengah mematangkan rencana konversi bus sekolah menjadi angkot feeder. Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi layanan sekaligus mendukung transportasi yang lebih ramah lingkungan. Namun, pelaksanaannya tetap memerlukan koordinasi lintas pihak, termasuk para sopir dan pengelola angkot.
Widjaja menegaskan bahwa aspirasi para sopir angkot tetap menjadi pertimbangan utama.
“Tuntutan dari pihak sopir angkot adalah agar mereka tetap dilibatkan dalam operasional setelah konversi. Kami pastikan prosesnya berjalan adil bagi semua,” tegasnya.
Lebih lanjut, Widjaja menjelaskan bahwa proyek integrasi transportasi publik ini masih berada di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) selaku penanggung jawab utama sistem transportasi terpadu Malang Raya.
“Yang menangani langsung saat ini masih dari pihak provinsi. Kami hanya memastikan kesiapan jalur di wilayah Kota Malang agar dapat segera digunakan,” jelasnya.
Meski masih tahap persiapan, Widjaja optimistis jalur feeder Trans Jatim di Kota Malang bisa segera beroperasi.
“Mudah-mudahan akhir November tahun ini sudah bisa berjalan,” pungkasnya.(*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |