https://jatim.times.co.id/
Berita

Halaqah Pesantren Ramah Santri: Membangun Komunitas Anti-Bullying dan Bebas Perundungan

Senin, 14 Oktober 2024 - 12:11
Halaqah Pesantren Ramah Santri: Membangun Komunitas Anti-Bullying dan Bebas Perundungan Suasana saat Halaqah Pesantren Ramah Santri, yang digelar PWNU Jatim, di Aula Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Senin (14/10/2024). (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – PWNU Jatim dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, berkomitmen bagaimana dalam kehidupan santri di pesantren, di Jawa Timur, terhindar dari perilaku bullying dan perundungan. 

Komitmen tersebut, PWNU Jatim dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, menggelar Halaqah Pesantren Ramah Santri, yang digelar di Aula Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid, Probolinggo, Senin (14/10/2024) pagi.

Aula menjadi saksi pelaksanaan Halaqah Pesantren Ramah Santri, yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Halaqah-Pesantren-Ramah-Santri-2.jpg

Acara tersebut juga bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional 2024. Halaqah Pesantren Ramah Santri ini, akan digelar di banyak pesantren di Jawa Timur.

Menurut Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hamid Wahid, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan komunitas pesantren yang bebas dari bullying dan perundungan, serta membangun lingkungan ramah bagi seluruh santri.

KH Abd Hamid Wahid, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa Halaqah ini dilaksanakan di lima titik pesantren besar di Jawa Timur. Diantaranya, di PP Nurul Jadid (Probolinggo), PP Lirboyo (Kediri), PP Syaikhona Kholil (Bangkalan), PP Darul Musthofa (Malang), dan PP Matholiul Anwar (Lamongan). 

PWNU-Jatim.jpg

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita merespon isu bullying dan perundungan di lingkungan pesantren dan menjadikannya sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi santri,” jelas pria yang populer disapa Gud Hamid ini.

Gus Hamid, yang juga selaku koordinator kegiatan, menambahkan bahwa hasil dari Halaqah ini akan dirumuskan dalam bentuk buku berjudul Pesantren Ramah Santri.

“Buku ini akan menjadi panduan untuk seluruh pesantren dalam menciptakan lingkungan anti-bullying. Kami juga akan melibatkan para ahli dan pesantren dalam tindak lanjutnya bersama tim PWNU,” jelasnya.

Dalam Halaqah ini, menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si, seorang psikolog anak dan remaja, serta Prof. Dr. HM Noor Harisudin, S.Ag., SH, M.Fil.I, CLA, CWC, ulama dan ahli pendidikan pesantren. 

Selain itu, hadir juga Dr. Ny. Hj. Khodijaatul Qodriyah, A.P., S.Ag., M.M.Pub., M.Si, pakar pendidikan pesantren, serta AKP Imam Munadi, S. Sos, Kanit Renakta Polda Jatim.

Sementara itu, hadir sebagai peserta dan undangan dalam kegiatan ini, jajaran pengasuh pesantren di Jawa Timur, Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Jajaran Pengurus PCNU Kraksaan dan Probolinggo, para dosen, serta tokoh masyarakat dan simpatisan di Probolinggo.

Gus Hamid menambahkan, bahwa Halaqah Pesantren ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi para santri dan menjadi langkah awal untuk menciptakan komunitas pesantren yang lebih baik, ramah, dan bebas dari segala bentuk bullying dan perundungan.

Beberapa kasus yang selama ini terjadi di pesantren, kedepannya kata Gus Hamid, diharapkan tidak terjadi lagi. Bisa diantisipasi dan secara sistem dan regulasi, sudah ada panduan untuk mengantisipasinya. "Itu harapan kami semua, PWNU Jatim dan para ulama pesantren," jelasnya. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.