https://jatim.times.co.id/
Berita

Pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Kikin Sebut Demo Hak Rakyat, Tapi Harus Bermartabat

Selasa, 02 September 2025 - 15:07
Pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Kikin Sebut Demo Hak Rakyat, Tapi Harus Bermartabat KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengimbau kepada masyarakat agar menyampaikan aspirasi dengan bermartabat tanpa harus ada tindak anarkis.

Dalam pesannya, Gus Kikin menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi pada Kamis (28/8/2025) lalu.

“Peristiwa ini mencerminkan adanya persoalan serius yang berakar dari kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat yang sudah berlangsung lama. Karena itu, mari kita hadapi situasi ini dengan kesabaran, serta menahan diri agar tidak menimbulkan kerusakan baru,” ujarnya seperti dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (2/9/2025).

Demo Hak Rakyat, Tapi Harus Bermartabat

Gus Kikin menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi, namun harus diarahkan pada tujuan mulia: memberikan kritik konstruktif demi perbaikan bangsa.

“Saya mengajak semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dan keutuhan NKRI dengan mengedepankan persaudaraan. Mari kita jaga ketertiban dan hindari pertikaian yang hanya melahirkan permusuhan. Karena dari situlah kekuatan bangsa akan hilang,” tegas pria yang juga Ketua PWNU Jatim.

Gus Kikin mengingatkan bahwa bangsa Indonesia berdiri di atas fondasi persatuan yang diwariskan para pendiri negeri sejak 1945. Karenanya, perbedaan pendapat jangan sampai menjadi sumber perpecahan.

Tak hanya untuk masyarakat, Gus Kikin juga mengingatkan pemerintah, DPR, dan aparat untuk lebih bijak dalam menyikapi gelombang unjuk rasa.

“Pemerintah dan aparat perlu merespons situasi ini dengan kepala dingin, profesional, dan terbuka terhadap kritik masyarakat. Kritik harus diterima dengan lapang dada, disertai evaluasi dan muhasabah bersama,” pesannya.

Bangun Persatuan, Jaga Warisan Leluhur

PWNU Jatim berharap momentum ini bisa menjadi ruang evaluasi dan muhasabah nasional. Bukan hanya untuk meredam gejolak, tetapi juga memperkuat kebersamaan di tengah tantangan bangsa.

“Ke depan mari kita bangun persatuan yang dilandasi rasa persaudaraan, sebagaimana dilakukan para leluhur kita saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945,” pungkasnya.

Pewarta : Rohmadi
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.