TIMES JATIM, SURABAYA – Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Timur yang digelar pada Selasa (2/9/2025) diwarnai oleh dua hal, yaitu agenda pengawasan fiskal yang krusial dan suasana keamanan yang sangat ketat pasca-insiden penembakan yang menewaskan sejumlah warga, termasuk Afwan Kurniawan.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni ini secara resmi membuka dua agenda utama, yaitu pembahasan perubahan APBD 2025 dan perubahan susunan internal dewan. Namun, suasana duka dan kewaspadaan masih sangat terasa.
Dalam kesempatan itu, Sri Wahyuni mengawali rapat dengan menyampaikan duka cita atas wafatnya almarhum Afwan Kurniawan dan sejumlah korban lainnya.
“Perkenankan kami menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya saudara Affan Kurniawan serta korban lainnya dalam aksi penyampaian aspirasi di beberapa daerah beberapa hari terakhir," ungkapnya.
Sebelum memasuki pembahasan, Sri Wahyuni atas nama pimpinan dan segenap anggota dewan mengajak seluruh peserta sidang untuk mengirimkan doa bagi para korban.
"Semoga seluruh korban diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan keikhlasan,” seru Sri Wahyuni.
Di balik aktivitas legislatif yang berjalan kondusif di dalam gedung, situasi di luar tampak sangat berbeda. Lapangan parkir yang biasanya ramai oleh kendaraan tamu dan staf terlihat sepi.
Pengamanan diperketat dengan puluhan aparat dari TNI dan Polri yang terlihat berjaga-jaga di setiap sudut dan pintu masuk Gedung DPRD Jatim. Hal ini mengindikasikan tingkat kewaspadaan yang tinggi pasca peristiwa berdarah yang terjadi baru-baru ini.
Rapat kali ini merupakan agenda pengganti setelah pada Senin (25/8/2025) lalu rapat paripurna banjir interupsi sehingga dijadwalkan ulang. Terdapat dua agenda utama pada rapat paripurna kali ini.
Pertama, yakni penyampaian laporan komisi-komisi terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2025. Agenda kedua yakni perubahan susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Berdasarkan pantauan di lokasi, rapat paripurna berlangsung kondusif. Demikian pula dengan suasana di sekitar Gedung DPRD Jatim juga tampak terkendali.
Meski demikian, suasana berbeda tampak pada halaman parkir dan depan Gedung DPRD Jatim yang biasanya dipenuhi kendaraan, kini sepi. Puluhan aparat dari TNI dan Polri bersiaga di sekitar Gedung DPRD Jatim.
Pengamat menyoroti bahwa rapat ini menjadi ujian pertama bagi DPRD Jatim untuk menunjukkan konsistensi dan transparansinya dalam mengawal anggaran daerah di tengah situasi masyarakat yang masih berduka dan penuh ketegangan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Fokus Pengawasan APBD dan Situasi Keamanan Ketat Warnai Paripurna DPRD Jatim Pasca-Tragedi
Pewarta | : Zisti Shinta Maharrani |
Editor | : Deasy Mayasari |