TIMES JATIM, BOJONEGORO – Berdasarkan peraturan perundang-undangan, keberadaan Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) tak lepas dari tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik.

Namun, masif tidaknya peran dari instansi Bakesbangpol, tentu tidak sama di setiap wilayah. Dan harus diakui, salah satu wilayah yang getol menyemarakkan semangat kebangsaan adalah Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro. 

Adalah Mahmudi, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, saat ditemui TIMES Indonesia di ruang kerjanya menyampaikan komitmennya menjaga semangat kebangsaan di Kota Minyak Bojonegoro.

“Bagi saya, Bakesbangpol ini salah satu wujud nyata untuk menjaga keharmonisan dan spirit kebangsaan di Bojonegoro. Kami pun berusaha mengabdi secara baik untuk masyarakat. Diantaranya kami selalu selaras dengan Bakesbangpol Pemprov Jatim, termasuk dalam hal Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih jelang Hari Kemerdekaan, dan masif melakukan berbagai kegiatan guna turut mensukseskan pilkada serentak yang damai dan kondusif," kata Mahmudi.

Penulis buku ‘Semangat Kebangsaan Dari Bojonegoro’ dan ‘Potret Sejarah Kejuangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tersebut juga menekankan pentingnya menjaga spirit kebangsaan agar generasi muda tak memiliki keterbatasn berkarya.

“Spirit kebangsaan itu penting, karena dengan damai dan kondusifnya negri kita, maka generasi muda atau penerus bangsa ini terus merasakan kemerdekaan dan bebas berkarya tanpa ada hambatan berarti," paparnya

Terkait persiapan Pilkada serentak 2024, pria kelahiran Bojonegoro itu menyampaikan tahapan sistemasti yang sudah dilalui instansinya. Diantaranya Seminar Peningkatan Rasa Toleransi dan Kerukunan Kehidupan Beragama Kabupaten Bojonegoro pada 13 Juni 2024 lalu.

“Jauh-jauh hari kami sudah melangsungkan Seminar Peningkatan Rasa Toleransi dan Kerukunan Kehidupan Beragama yang mana ini berkaitan Pilkada Serentak. Tokoh penting kami hadirkan, diantaranya Anggota DPD RI Terpilih, Sekda Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah, Ketua FKUB Bojonegoro KH. Tamam Syaifuddin, dan Dandim 0813 Bojonegoro. Sedangkan moderator mantan Bawaslu Alfian. Peserta yang dihadirkan pun ormas lintas agama dan penghayat kepercayaan, dengan tujuan kondusifitasnya Bojonegoro akan tertopang dengan sinergitas semua pihak,” terangnya.

Terpisah Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI Terpilih Jawa Timur mengapresiasi kepada Bakesbangpol Bojonegoro.

“Tentu saya mengapresiasi Bakesbangpol Bojonegoro karena terlihat sekali kelembagaan ini merangkul semua pihak, terutama ormas keagamaan. Semua dilebur menjadi satu frekuensi yang sama, yaitu menjaga kondusifitas Bojonegoro," ungkapnya.

Ning Lia sapaan akrab Keponakan Khofifah Indar Parawansa itu, menyampaikan tentang beberapa hal. Diantaranya Ormas sebagai bagian dari 7 kelompok yang memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.

“Ada tujuh kelompk yang sangat berperan membangun kehidupan berbangsa. Dalam hal ini Birokrasi, dunia Pendidikan, TNI/Polri, media, masyarakat sipil atau Ormas Keagamaan, Partai Politik, dan dunia bisnis," jelasnya.

“Salah satu hal penting yang bisa menjadi peran atau perhatian ormas keagamaan adalah turut mencegah upaya provokatif yang berpotensi mengganggu keamanan pra dan pasca coblosan seperti hate speech dan potensi penyalahgunaan suara. Selain itu, juga memberikan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban untuk turut partisipasi menentukan kepemimpinan Bojonegoro dalam lima tahun ke depan,” kata Ning Lia. (*)