TIMES JATIM, PACITAN – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Pacitan sejak Minggu (15/12/2024) menyebabkan bencana tanah retak dan longsor di dua lokasi berbeda, yaitu Dusun Pagerjo, Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, dan Dusun Mloko, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi beberapa rumah warga terdampak, dan langkah penanganan darurat telah dilakukan.
Bencana tanah retak di Dusun Pagerjo terjadi pada Senin pagi (16/12/2024), pukul 06.30 WIB. Tebing bawah Gunung Sepang mengalami retakan yang semakin parah akibat aliran air dari hujan deras. Retakan ini merembet hingga ke pekarangan warga dan mengancam beberapa rumah.
Kepala Desa Bungur, Tri Susilo, bersama unsur tiga pilar desa, yaitu TNI dan Polri, segera mengambil langkah penanganan awal. "Langkah awal, warga terdampak dievakuasi ke tempat yang aman, kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD," ujarnya.
Warga terdampak, seperti Boyat, Iput, Surati, dan Parnen, untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat. TNI, Polri, dan masyarakat setempat bergotong royong membuat saluran air agar aliran tidak melewati retakan.
Kerja bakti lanjutan dijadwalkan dilakukan esok hari bersama tiga pilar desa dan instansi terkait, mengingat medan yang sulit dan cuaca yang masih kurang bersahabat.
Sementara itu, tanah longsor terjadi di Dusun Mloko, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, pada Minggu malam (15/12/2024). Longsor ini mengakibatkan kerusakan pada dua rumah warga, yaitu milik Dwi Suranto dan Eko Novianto.
Anggota Polsek Arjosari, personel Koramil, Satpol PP, dan Pemdes Karanggede langsung mendatangi lokasi pada Senin pagi (16/12/2024). Tindakan awal yang dilakukan meliputi kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan bersama warga dan Pemdes, dan BPBD.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho menyampaikan bahwa tanah retak di Dusun Pagerjo disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. "Warga sudah bergotong royong untuk meminimalisasi dampak bencana ini. Kami juga terus memantau dan mengoordinasikan langkah penanganan lebih lanjut," katanya.
Atas kejadian tersebut, AKBP Agung menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama di kawasan rawan longsor. “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan keselamatan warga terdampak dan menyediakan tempat tinggal sementara bagi mereka,” jelasnya.
Warga Pacitan diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. Saat ini BPBD Pacitan juga terpantau melakukan mitigasi bencana tanah longsor sambil menyerahkan bantuan di sejumlah titik.
"Hari ini kami ke lokasi, karena tadi malam waktunya terbatas," pungkas Kepala BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |