TIMES JATIM, BANYUWANGI – Meski darah seni mengalir dalam setiap DNA masyarakat Bumi Blambangan, Namun, upaya dalam mengasah kemampuan berkesenian khususnya para pemuda harus terus dipupuk. Melihat itu Banyuwangi, Jawa Timur cukup berpotensi jika berdiri kampus seni.
Dijelaskan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pihaknya telah berkomunikasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta terkait rencana berdirinya kampus seni yang ada di Banyuwangi untuk mewadahi pemuda agar bisa memperdalam ilmu kesenian.
“Rencana pendirian Institut Seni di Banyuwangi ini masih dalam perbincangan awal,” kata Ipuk, Senin (16/12/2024).
Meski demikian, langkah Banyuwangi dalam mengoptimalkan potensi pemuda dalam berkesenian akan terus dilakukan. Salah satunya Ipuk meminta, agar kampus yang telah berdiri di Banyuwangi, dapat membuka program studi atau jurusan kesenian.
“Nanti mungkin untuk pengoptimalan kita bisa minta Poliwangi membuka prodi kesenian,” tuturnya.
“Dengan cara tersebut menurut Ipuk, bisa lebih cepat dan lebih bisa langsung dinikmati oleh anak-anak yang ingin menggeluti dunia seni,” imbuh Ipuk.
Perbincangan berdirinya Kampus Seni itu sempat disinggung oleh Budayawan Indonesia Sujiwo Tejo saat menghadiri Talkshow ‘Jagong Budaya’ pada, Minggu (15/12/2024). Dia menyebut terbentuknya kampus seni di Banyuwangi sangatlah penting.
Bagaimana tidak, ditambahkan Sujiwo Tejo, meskipun seseorang memiliki bakat seni tetapi jika tidak diasah dengan kehadiran teori akan susah berkembang dan hal tersebut bisa didukung dengan adanya Institut Seni.
“Bakat yang luar biasa apapun, tidak akan ada apa-apanya jika, tidak didasari dengan teori,” ucapnya.
Dengan begitu, Budayawan Kondang itu berharap, adanya sebuah wadah untuk mengasah kemampuan berkesenian anak-anak Banyuwangi, dengan begitu bakat seni yang mengalir itu bisa tumbuh menjadi baik.
“Kembali lagi semua itu nanti keputusan dari Bupati,” tutur Sujiwo Tejo. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |