Berita

Seminar Universitas Terbuka Surabaya, Pekerjaan Kantoran Tak Lagi Jadi Sandaran 

Sabtu, 18 Maret 2023 - 21:56
Seminar Universitas Terbuka Surabaya, Pekerjaan Kantoran Tak Lagi Jadi Sandaran  Wagub Emil, Wali Kota Madiun Maidi dan Direktur Utama UT Surabaya Dr Suparti berfoto bersama ribuan calon wisudawan, Sabtu (18/3/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

TIMES JATIM, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak) mengatakan jika pekerjaan kantoran tak lagi menjadi sandaran utama lulusan perguruan tinggi.

Emil mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk Bergerak Serentak, Maju Bersama, Membangun Bangsa di Era Baru persembahan Universitas Terbuka Surabaya, Sabtu (18/3/2023). 

Acara berlangsung di Airlangga Convention Center sebagai rangkaian dari kegiatan wisuda ribuan mahasiswa yang akan berlangsung pada Minggu (19/3/2023) esok. 

Dalam acara ini, selain Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak alias Emil Dardak juga hadir Wali Kota Madiun Maidi.

Di hadapan 1800 calon wisudawan, Wagub Jatim Emil Dardak mengatakan bahwa pekerjaan kantoran tak lagi menjadi sandaran utama lulusan perguruan tinggi.

Sebagian dari mereka ingin bekerja di perusahaan rintisan setelah lulus. Namun sayangnya tidak semua perusahaan rintisan berkembang dengan baik. Sehingga, kondisi ini lah yang menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki mental baja dan mau menerima perubahan.

"Jadi memang kalau kita terbiasa memandang bahwa hidup itu bekerja secara tetap dan lifetime employement agak berat memang, maka ini menuntut kita untuk memiliki mantal baja, mental yang kuat dan keberanian untuk beradaptasi dengan perubahan," ujar Wagub Jatim Emil Dardak disambut semangat ribuan calon wisudawan.

Wagub Jatim Emil Dardak juga mengapresiasi mahasiswa UT Surabaya yang mayoritas seorang pekerja. Karena mereka semua telah rela menginvestasikan waktu demi menuntut ilmu di perguruan tinggi. Tentu saja, kata Wagub Jatim Emil Dardak, hal ini adalah modal dasar bagi lulusan UT Surabaya untuk menghadapi sebuah perubahan.

"Ini adalah modal dasar menjadi lulusan yang kemudian memiliki kegigihan untuk menghadapi perubahan-perubahan tadi yang kita yakini," jelas suami Arumi Bachsin tersebut. 

Sementara itu, Direktur Utama UT Surabaya, Dr Suparti mengatakan bahwa jumlah wisudawan tahun ini memang lebih banyak daripada jumlah wilayah pada tahun lalu yang hanya 1600 wisudawan. Mereka mayoritas adalah pekerja.

Artinya, kata Direktur Utama UT Surabaya Dr Suparti, semakin banyak para pekerja yang memilih untuk melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat tinggi.

"Kami selalu mengenalkan kepada masyarakat bahwa ini loh perguruan tinggi negeri yang memberi fasilitas, fleksibel, bisa diikuti oleh siapa saja dan di mana saja," ungkap Direktur Utama UT Surabaya, Dr Suparti. 

Menurut Direktur Utama UT Surabaya, Dr Suparti , UT Surabaya berbeda dengan perguruan tinggi lainnya. Sebab, UT Surabaya melaksanakan perkuliahan secara fleksibel. Mahasiswa UT Surabaya tidak diwajibkan datang ke kampus. Sehingga perkuliahan ini sangat mudah dijalani oleh para pekerja.

"Saya harap calon wisudawan kompetensinya akan semakin bagus, sehingga berkembang seperti apapun, dan di zaman seperti sekarang dia akan bisa mengikuti," tutur Suparti.

Universitas Terbuka Surabaya sendiri sebagai pionir Perguruan Tinggi Jarak Jauh, selalu berusaha maksimal memberikan wawasan dan keterampilan kepada masyarakat umum dan mahasiswa mengenai sistem belajar jarak jauh yang ada di Universitas Terbuka Surabaya. Selain itu juga aktif menggelar sejumlah seminar menghadirkan tokoh maupun motivator. Antara lain Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Wali Kota Madiun, Maidi.(*) 

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.