https://jatim.times.co.id/
Berita

Dampak Berbahaya Gas Air Mata dan Cara Penanganannya Sebelum Berakibat Fatal

Selasa, 02 September 2025 - 12:45
Dampak Berbahaya Gas Air Mata dan Cara Penanganannya Sebelum Berakibat Fatal Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi demo (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Aparat kepolisian sering menggunakan gas air mata untuk mengendalikan demonstrasi massa aksi di berbagai wilayah di Indonesia. Ketika gas ini mengenai kulit dan mata ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. 

dr. Andre Yulius, pemilik Andre Medical Center (AMC) Sidoarjo menyampaikan dalam gas air mata mengandung senyawa kimia yang berbahaya seperti CS (o-chlorobenzylidene malononitrile) dan CN (chloroacetophenone).

"Nah ketika konsentrasinya lebih dari 20 persen bisa memicu iritasi berat, luka bakar, hingga kegagalan organ (paru-paru),” katanya, Selasa (2/9/2025).

dr. Andre Yulius menambahkan dampak lain yang bisa disebabkan gas air mata memicu lakrimator (pemicu air mata) yang menyerang indera pernapasan, mata, dan kulit.

Jika terkena pada mata, gas ini dapat menyebabkan iritasi berat, perih, penglihatan kabur, hingga resiko kebutaan.

dr-Andre-Yulius.jpgdr. Andre Yulius, pemilik Andre Medical Center (AMC) Sidoarjo saat menangani pasien (FOTO: Dok. Pribadi)

Sedangkan untuk pernapasan bisa menyebabkan batuk, sesak napas, nyeri dada, bahkan henti napas. Ketika mengenai kulit dapat menimbulkan ruam, panas, hingga luka bakar.

Efek lain yang bisa disebabkan gas air mata ialah, risiko keguguran pada ibu hamil dan kelainan janin jika terpapar dalam jumlah besar.

“Paparan 30 detik tanpa penanganan dapat memicu komplikasi serius. Karena itu, waktu penanganan sangat penting,” tegas dr. Andre 

Apa yang harus dilakukan?

Hal yang harus dilakukan saat terpapar gas air mata ialah segera menjauh dari sumber paparan dan cari tempat dengan udara bersih.

Apabila tubuh dan wajah dengan air dingin untuk meredakan iritasi. Oleskan pasta gigi (odol) di area yang terasa panas sebagai langkah sementara.

Selanjutnya, segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan oksigen, cairan medis, dan terapi anti-radang.

“Pertolongan cepat akan menurunkan risiko komplikasi. Jangan anggap enteng gejala ringan, karena bisa berkembang menjadi masalah serius,” ucap anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sidoarjo itu.

Selain memberikan tips medis, dr. Andre menekankan pentingnya edukasi soal risiko gas air mata. Dia berharap masyarakat lebih waspada dalam situasi yang berpotensi menimbulkan penggunaan gas air mata.

“Kesadaran dan pengetahuan tentang penanganan darurat sangat penting. Dengan edukasi, kita bisa mengurangi korban dan melindungi diri,” ucapnya. (*)

Pewarta : Syaiful Bahri
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.