TIMES JATIM, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan (Pemkab Pacitan) melalui Dinas Sosial telah merampungkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024. 

Penyaluran yang dimulai pada Juni hingga September 2024 ini berlangsung dalam tiga tahap dan diperuntukkan bagi para buruh tani tembakau serta buruh pabrik rokok di wilayah Pacitan.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Pacitan, Luky Puspitosari mengungkapkan bahwa penyaluran BLT DBHCHT ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendukung kesejahteraan para buruh, khususnya mereka yang bekerja di sektor tembakau.

 “Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian mereka serta meningkatkan kesejahteraan keluarga para penerima,” ujar Luky.

Penyaluran BLT DBHCHT dilakukan dalam tiga tahap, dengan rincian sebagai berikut:

Tahap I:

Pada tahap pertama yang berlangsung pada Juni-Juli 2024, bantuan diberikan kepada 5.234 penerima, terdiri dari 2.601 buruh tani tembakau dan 2.633 buruh pabrik rokok. 

Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000, dengan total dana yang disalurkan pada tahap ini mencapai Rp3.140.400.000.

Tahap II:

Tahap kedua dilakukan pada Agustus 2024, dengan jumlah penerima meningkat menjadi 5.306 orang. 

Di tahap ini, 2.668 buruh tani tembakau dan 2.638 buruh pabrik rokok menerima bantuan sebesar Rp300.000 per orang, dengan total anggaran yang disalurkan sebesar Rp1.591.800.000.

Tahap III:

Pada tahap ketiga yang disalurkan pada September 2024, total penerima berjumlah 5.275 orang, terdiri dari 2.668 buruh tani tembakau dan 2.607 buruh pabrik rokok. 

Sama seperti tahap kedua, masing-masing penerima memperoleh Rp300.000, dengan total anggaran sebesar Rp1.582.500.000.

Secara keseluruhan, dari tiga tahap penyaluran ini, total dana BLT DBHCHT yang telah disalurkan oleh Pemkab Pacitan mencapai Rp6.314.700.000.

Luky Puspitosari menambahkan bahwa pihaknya berharap melalui bantuan ini, masyarakat yang bekerja di sektor tembakau bisa merasakan manfaat nyata dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

Selain itu, bantuan ini juga diharapkan dapat membantu menggerakkan roda ekonomi lokal, khususnya di kalangan pekerja yang tergolong rentan.

Program BLT DBHCHT ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Pacitan dalam memanfaatkan dana bagi hasil cukai secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Selain buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok, program ini juga mencakup berbagai program lain yang mendukung pengembangan sektor pertanian tembakau dan industri rokok di Pacitan.

Dengan selesainya penyaluran BLT DBHCHT tahap ketiga pada September lalu, Pemkab Pacitan berharap bantuan yang telah diterima oleh ribuan buruh tersebut dapat menjadi stimulus bagi pemulihan ekonomi, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi sektor tembakau saat ini. (*)