TIMES JATIM, LAMONGAN – Salah satu atlet pencak silat muda berbakat binaan PSHT Unisla (Universitas Islam Lamongan) meraih medali emas dalam kategori Tanding Usia Dini 2A di ajang Dieng Wonosobo National Championship 2024. Pesilat ini adalah Habibi Naufal Muhtarom. 

Kejuaraan bergengsi ini diikuti 61 (enam puluh satu) kontingen dari berbagai perguruan silat di Indonesia yang berlangsung pada 1-3 Juli 2024 di GOR Sanera Part, Wonosobo, Jawa Tengah.

Dengan kegigihan dan tekad kuat, Habibi yang masih duduk di kelas 4 MI Murni Sunan Drajad Lamongan ini menunjukkan kemampuan luar biasa dan determinasi tinggi dalam setiap pertandingannya.

Prestasi Habibi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi banyak anak-anak muda lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi di bidang pencak silat.

Dibawah bimbingan pelatih Muhammad Rendi Fazrien Aziz, binaan PSHT Unisla (Universitas Islam Lamongan) ini berhasil mengalahkan lawannya dan meraih medali emas.

Keberhasilan Habibi ini menjadi bukti bahwa dengan tekad yang kuat dan latihan yang konsisten, impian bisa diraih. Dukungan penuh dari keluarga, sekolah, dan pelatih sangat berperan dalam keberhasilannya.

"Prestasi ini adalah hasil dari latihan keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah dari Habibi," kata Rendi, Selasa (2/7/2024). 

Habibi tidak hanya membawa pulang medali emas, tetapi juga mengharumkan nama Lamongan di kancah nasional. Dia pun berharap prestasinya dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan menggapai mimpi mereka.

"Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan menggapai mimpi mereka," ucap Rendi.

Kategori lomba yang diikuti Kontingen PSHT Unisla, antara lain Tanding Usia Dini, Tanding Remaja, Tanding Dewasa, Tunggal Dewasa Tangan Kosong, Solo Kreatif Dewasa Golok dan Ganda Dewasa Kosong. 

Selain Habibi, Kontingen PSHT Unisla yang turut mengikuti ajang tersebut antara lain, Kevin Cahya Ade Prahara, Bima Nanda Pratama, Fahmi Ainur Yusuf, Fiqih Akbar Firmansyah dan Khamim Ilmal Yaqin. 

Kemudian, Sastro Hadi Saputro, Faridatus Sya'diah, Pritia Dwi Yulianti, Siti Ulfatun Ni'mah, Muhammad Rendi Fazrien Aziz, Mutiara Zakiya Umami, Dhias Arsyah Adiyatma, Sagah Ageng Penggalih dan Ahmad Dwi Raharjo Septiawan. 

Sementara itu, Habibi mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. 

“Medali emas sebenarnya tidak terbuat dari emas melainkan terbuat dari keringat, tekad, dan paduan yang sulit ditemukan yang disebut nyali,” ujar Habibi pesilat muda asal Kecamatan Sukodadi, Lamongan binaan PSHT Unisla. (*)