TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam rangka memperjuangkan hak pilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Persatuan Tuna Netra Banyuwangi (Pertuni) meminta KPU untuk memastikan semua disabilitas di Bumi Blambangan terdaftar.

Selain itu, Pertuni juga meminta alat bantu seperti huruf braille dan pendamping untuk difabel saat melakukan pemilihan di Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. 

Ketua Pertuni Banyuwangi, Rendy Anugrah Waringga berharap, semua anggota pertuni terdata dan masuk daftar pemilih, khususnya mereka yang berada di daerah Kecamatan Kalibaru. Pasalnya, daerah tersebut merupakan perbatasan Banyuwangi dengan kabupaten Jember.

“Alat bantu untuk memilih berupa template braille atau alat bantu untuk mencoblos juga tak kalah penting. Karena alat tersebut dapat membantu disabilitas untuk menentukan hak suara,” kata Rendy, Rabu, (26/6/2024). 

Lebih jauh, masih Rendy, apabila petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) belum melengkapi alat bantu seperti template braile. Dia berharap untuk memperbolehkan pendamping disabilitas ikut masuk ke TPS, agar bisa menggunakan hak suaranya.

“Yang pasti pendamping tersebut termasuk orang yang kita percaya dan tak mungkin menyalahgunakan hak suara kita, karena rata - rata mereka masih saudara,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Pertuni, terdapat 70 orang anggota yang telah berusia 17 tahun dan memiliki hak pilih. Rendy menyampaikan tidak hanya anggota Pertuni saja yang perlu diperhatikan, tapi para disabilitas yang lain juga penting. 

“Tak hanya disabilitas yang masuk Pertuni, namun di Banyuwangi juga masih banyak jenis disabilitas lainnya yang juga perlu diakomodir hak pilihnya pada pilkada tahun ini,” ungkapnya. 

Perlu diketahui, saat ini KPU Banyuwangi sedang melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih, yang dilakukan oleh panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) sejak 24 Juni kemarin. 

Menanggapi hal tersebut, Enot Sugiarto, Divisi Sosdikli, Parmas dan SDM KPU Banyuwangi berjanji akan mengakomodir aspirasi dari Pertuni Banyuwangi. Pihaknya berupaya pada tahapan ini, semua disabilitas Banyuwangi yang mempunyai hak pilih masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Selain itu, ke depan pihaknya juga akan mengundang rekan disabilitas untuk mengikuti kegiatan sosialisasi. Sehingga para rekan disabilitas di Banyuwangi memahami cara memilih yang benar dengan alat bantu yang telah disesuaikan. “Untuk sosialisasi, akan kita agendakan khusus untuk teman - teman disabilitas. jadwalnya akan kita sesuaikan tahapan”, kata Enot. (*)