TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sebagai Kabupaten yang terletak diujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi bakal menjadi Tuan Rumah Konferensi Internasional Jaringan Geopark Global pada 29 Juni hingga 1 Juli 2024 mendatang.
Konferensi tersebut dilaksanakan di Bumi Blambangan ini bukan tanpa alasan, karena tradisi budaya hingga destinasi wisata banyuwangi masuk dalam warisan Ijen Geopark.
Untuk diketahui kegiatan ini adalah rangkaian event global, The 5th Geotourism Festival & International Conference 2024 yang puncaknya akan dilaksanakan di Sydney, Australia.
Geotourism Festival adalah ajang yang digelar jaringan geopark global yang fokus mengangkat isu-isu konservasi, edukasi, mitigasi bencana, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal terutama bidang geowisata.
Rencananya Geotourism Festival digelar di tiga tempat, yakni Ijen Geopark (29 Juni-1 Juli 2024), Rinjani Geopark (4 Juli 2024), dan puncaknya digelar konferensi di Sidney, Australia (18-19 Juli 2024)
Bupati Ipuk Fiestiandani diundang menjadi salah satu pembicaranya. Ijen Geopark sendiri telah resmi menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG) sejak 2023 lalu.
"Rangkaian kegiatan Geotourism Festival menjadi ruang bersama, berkolaborasi mengembangkan program-program inovasi dan pembangunan geopark yang berkelanjutan di wilayah Asia-Pasifik," kata Ipuk, Sabtu (29/6/24).
Sebelumnya, saat pengukuhan Ijen Geopark sebagai bagian UGG, di Maroko 2023 lalu, Bupati Ipuk telah melakukan kerjasama penandatanganan Mou dengan sejumlah pengelola UGG partner dari beberapa negara. Di antaranya adalah UGGp Aso (Jepang), M’Goun (Maroko), Langkawi (Malaysia), dan Dewan Geosains Australia (Australian Geoscience Council).
"Dengan terkoneksi ke UNESCO, Geopark Ijen dan Banyuwangi akan bisa lebih dikenal secara internasional dan yang paling penting mendorong Banyuwangi untuk mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Geotourism Festival yang digelar di Banyuwangi dan dibuka Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono ini berisi beragam rangkaian kegiatan. Mulai dari Youth Program & Poster Exhibition, di Kampus Poliwangi, Sabtu (29/6/2024), Geopark Youth Camp Festival, di Geosite Watudodol, Sabtu-Minggu (29-30/6/2024), Field Trip Ijen Geopark, di Kawah Ijen Banyuwangi, Minggu (30/6/2024), International Geopark Symposium dan International Community Service, di Kampus Poliwangi, Senin (1/7/2024).
Sementara itu, Ketua Jaringan Geopark Indonesia M Farid Zaini menambahkan, tahun ini pre-event geotourism festival berfokus pada youth forum. Ini juga menjadi ruang kolaborasi antar Badan Pengelola, Geopark Youth Forum, dan organisasi kepemudaan lain di Indonesia untuk mengembangkan program-program inovasi di Kawasan Geopark.
"Program ini diikuti 160 anak muda dari berbagai kalangan di Indonesia. Mereka berasal dari Jaringan Geopark Indonesia, berbagai perguruan tinggi di Indonesia, instansi, dan organisasi kepemudaan lainnya,” ungkap Farid.
Farid menyampaikan bahwa geofest tidak hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga untuk memperkuat jaringan serta melanjutkan kolaborasi lintas negara.
“Salah satu esensi dengan menjadi UGG adalah kita bisa berjejaring, memanfaatkan jejaring yang ada. Karena dengan begitu akan menjadi lebih menikmati semua perjalanan perkembangan geopark bersama-sama,” ungkap Farid. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Banyuwangi Bakal Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional Jaringan Geopark Global
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |