TIMES JATIM, SURABAYA – Industri kreatif telah menjadi bagian penting dalam pemilihan karir seseorang. Terutama kalangan Generasi Z atau Gen-Z. Mulai dari industri fashion, rias wajah atau make up, hingga desain craft atau karya. 

Kelas make up sendiri misalnya. Bukan hanya tentang merias wajah. Tetapi juga ada make up special effect make up (SFX) berupa visualisasi artistik untuk kebutuhan industri perfilman.

Tingginya potensi berkarir di industri kreatif didukung oleh perkembangan teknologi. 

Admission and Marketing Promotion Supervisor LaSalle College Surabaya, Ayu Dwi Astiti mengatakan, bahwa dunia industri kreatif saat ini tumbuh begitu pesat dan sangat berpengaruh terhadap industri bisnis.

"Pendidikan desain sangat dibutuhkan apalagi untuk yang benar-benar mengarahkan dan mempersiapkan sebagai profesional," ungkap Ayu, Sabtu (29/6/2024).

Seperti di LaSalle College, kata Ayu, banyak mahasiswa memilih fashion design, fashion business, interior design, artistic make up dan graphic design.

Setiap calon mahasiswa bisa memilih jurusan sesuai passion masing-masing setelah melewati serangkaian tes minat. Apabila masih ada keraguan memilih jurusan, maka pihak kampus akan mengarahkan. 

Nah, ada lima jurusan yang bisa dipilih. Yaitu Graphic Design, Interior Design, Fashion Business, Fashion Design dan Artistic Make Up.  

"Dari kelima desain itu kebutuhannya cukup banyak, kebanyakan serapan tenaga kerja ke industri dan usaha mandiri itu fifty fifty," kata Ayu.

Namun faktanya, fashion design dan graphic design masih menduduki peringkat tertinggi sebagai jurusan yang dipilih.

Lantas, bagaimana persiapan terjun ke dunia industri?

Setelah lulus, ternyata sebagian mahasiswa memilih terjun dalam perusahaan atau industri, sementara sebagian lainnya memutuskan membangun brand sendiri. 

Bukan tanpa sebab jika mahasiswa jebolan LaSalle College berani membuka usaha sendiri. Itu karena banyak karya mahasiswa LaSalle College memenangkan berbagai penghargaan. 

Mulai karya busana yang dipakai artis kenamaan, langganan juara fashion parade, favorit winner di Jakarta Fashion Week hingga interior design.

Sebagai upaya mengenalkan hasil karya mahasiswa LaSalle College sebelum benar-benar terjun dalam dunia industri kreatif, kampus mengadakan acara open house. Menampilkan karya-karya mahasiswa program summer holiday.

 Open house sekaligus menjadi platform eksklusif untuk menjelajahi potensi kreatif. Khususnya bagi masyarakat Surabaya yang memiliki minat untuk mendalami industri kreatif. 

Sabtu (29/6/2024) LaSalle College melakukan open house dengan berbagai kegiatan menarik.

 Antara lain menampilkan presentasi final karya dari 20 peserta Summer Holiday yang telah mengikuti program intensif selama dua hingga tiga kali pertemuan.

Mereka terbagi dalam program Graphic Design, Interior Design, Fashion Business, serta menyajikan mini fashion show dari program Fashion Design dan Artistic Make Up.  

Selain sebagai ajang pameran karya, acara open house ini juga bertujuan untuk memperkenalkan berbagai program unggulan di LaSalle College Surabaya.

Program itu didesain khusus untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan sebelum berkarir di industri kreatif.  

Tidak hanya itu saja, dalam rangkaian acara open house juga dimeriahkan dengan sesi Creative Talk yang dipandu oleh tokoh yang berpengalaman di industri kreatif dan dunia bisnis.

Ada Amelia Jang (Fashion Designer Lecturer & Content Creator), Stefani Angelia atau yang lebih dikenal sebagai Cinfung (Influencer & Entrepreuneur), dan Johan Alvian Khosuma (Branding Consultant. 

Mereka berbagi pengalaman dan wawasan dalam sesi bertajuk "From Passion to Profession". Pengunjung bisa mendapatkan wawasan perjalanan dari passion menjadi profesi dalam industri kreatif. 

Acara ini terbuka untuk umum, khususnya bagi murid-murid Sekolah Menengan Atas (SMA) yang tertarik untuk mengeksplorasi peluang di bidang seni dan desain, serta bagi siapa pun yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang potensi karir di dunia industri kreatif. (*)