https://jatim.times.co.id/
Berita

Irigasi Perpompaan untuk Swadaya Pangan di Pacitan Terkendala Jarak Jaringan Listrik

Selasa, 18 Februari 2025 - 20:51
Irigasi Perpompaan untuk Swadaya Pangan di Pacitan Terkendala Jarak Jaringan Listrik Tim DKPP Pacitan saat meninjau irigasi perlombaan yang masih terkendala jarak jaringan listrik. (FOTO: Magang STKIP PGRI Pacitan for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Program irigasi perpompaan yang digagas pemerintah untuk meningkatkan swadaya pangan nasional di Dusun Krajan Kulon, Desa Piton, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan masih terdapat beberapa kendala. 

Salah satu kendala utama adalah jarak jaringan listrik yang mencapai satu kilometer dari lokasi irigasi sehingga berpotensi menyebabkan penurunan tegangan listrik dan dapat mengganggu kinerja pompa air.

Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Marsitin, Senin (17/2/2025), menjelaskan bahwa program irigasi perpompaan ini merupakan inisiatif Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. 

Tujuan utamanya adalah mendukung percepatan Laporan Tambah Tanam (LTT) 2025 guna mencapai target swadaya pangan nasional pada 2027.

“Pemerintah terus mendorong peningkatan produksi pangan nasional dengan berbagai program, salah satunya irigasi perpompaan. Namun, pelaksanaan di lapangan sering kali menemui kendala teknis, seperti infrastruktur listrik yang belum memadai,” ujarnya. 

Di samping itu, PLN telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian terkait pemasangan jaringan listrik baru guna mendukung sistem irigasi perpompaan di Krajan Kulon, Piton. 

Dengan jaringan yang lebih dekat, diharapkan pasokan listrik menjadi stabil dan pompa dapat beroperasi dengan maksimal.

Selain persoalan listrik, ada pula kendala anggaran yang hingga kini belum turun. Hal ini membuat proses pembangunan irigasi perpompaan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.

Survei awal terhadap lokasi irigasi sudah dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur. Sistem yang akan digunakan berbasis sumber air terbuka, seperti sungai atau mata air. 

Skema irigasi ini terdiri dari beberapa komponen utama, yakni pompa sebagai penyedot air, pipa distribusi ke lahan, serta toren sebagai penampungan air.

“Petani lebih memilih menggunakan toren dibandingkan dengan penampungan berbahan cor, karena risiko retaknya lebih kecil dan lebih tahan lama,” kata Marsitin.

Dengan upaya tersebut, Pemkab Pacitan berharap produktivitas pertanian dapat meningkat signifikan. 

Sistem irigasi yang lebih baik akan membantu petani memperoleh suplai air yang cukup sepanjang tahun, terutama di musim kemarau.

Meski menghadapi berbagai kendala, upaya percepatan program tetap dilakukan. 

“Jika semua kendala dapat diatasi, irigasi perpompaan ini akan memberikan manfaat besar bagi petani. Swadaya pangan di Pacitan bukan hanya sekadar target, tapi kebutuhan yang harus kita wujudkan,” pungkas Marsitin. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.