TIMES JATIM – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) meresmikan Gedung Serbaguna Harmoni Mandangin di Desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Senin (17/2/2025). 

Ini adalah bagian dari program pengembangan masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan HCML 2023 - 2024. 

Acara tersebut bertepatan dengan kedatangan tim Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang didukung HCML untuk melaksanakan misi kemanusiaan mendeteksi dini penyakit katastropik di Mandangin.

"HCML telah lama beroperasi di wilayah perairan Selat Madura. Kami juga telah lama berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat kepulauan, khususnya Desa Pulau Mandangin. Kami berharap kehadiran gedung serbaguna ini semakin memperkuat pemberdayaan di desa ini," kata Manager Regional Office and Relations HCML Hamim Tohari.

Nama Harmoni sengaja dipilih untuk menunjukkan kebersamaan masyarakat di Mandangin, termasuk kebersamaan dengan HCML selaku perusahaan minyak dan gas bumi. 

"Tanpa kebersamaan, kegiatan usaha ini tidak akan berjalan mulus," kata Hamim.

HCML mendukung misi kemanusiaan mendeteksi dini penyakit katastropik di Mandangin yang dilakukan oleh tim Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), Senin (17/2/2025).(Foto: Dok.HCML)

Pulau Mandangin adalah desa yang terletak di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang dengan luas 90,04 hektare dan dihuni 19.570 jiwa sesuai sensus tahun 2013. Kapal motor menjadi moda transportasi utama yang menjembatani antara Pulau Mandangin dengan Kabupaten Sampang.  

Pulau yang menjadi sasaran misi kemanusiaan ini memiliki jarak terdekat dengan Lapangan BD yang merupakan lapangan eksplorasi dan eksploitasi migas HCML, yakni sekitar sembilan kilometer. 

Sebelumnya HCML sudah banyak melaksanakan kegiatan sosial di Mandangin, seperti memberikan Beasiswa Sahabat (Sampang Hebat) bermartabat kepada mahasiswa Kabupaten Sampang.

HCML juga berupaya menjadikan Mandangin pulau wisata dengan memperbaiki terumbu karang dan melatih warga menjadi pegiat wisata. 

Tak hanya itu, HCML membekali masyarakat pelaku wisata dengan serangkaian pelatihan yang bersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

"Kami juga memberikan bantuan jaring kepada 47 kapal nelayan serek pada 2023, dan hari ini SKK Migas dan HCML memberikan bantuan tali nilon terhadap 900 nelayan kecil," kata Hamim.

Terbaru, HCML memberikan dukungan sponsor kepada RSTKA (Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga) untuk mengirimkan 12 relawan dokter, dengan dipimpin dr. Yohanes Eka sebagai koordinator lapang. 

Misi kemanusiaan ini akan berlangsung hingga 24 Februari 2025. RSTKA ini meskipun di inisiasi oleh beberapa dokter senior dari Unair, namun dalam pengabdiannya mereka bekerjasama dengan siapa saja yang mempunyai panggilan dan kepedulian yang sama terhadap kesehatan masyarakat.

"Jadi, bisa dibilang RSTKA ini adalah milik kita semua yang peduli. Program ini sejalan dengan program cek kesehatan gratis oleh Kementerian Kesehatan. Kami menggandeng Universitas Airlangga, karena mereka memiliki rumah sakit kapal yang bisa melakukan pemeriksaan gratis sekaligus menangani kesehatan di pulau-pulau yang sulit dijangkau," kata Hamim Tohari. (*)