TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalanya. Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menaikkan target kunjungan wisatawan sebesar 10 persen untuk tahun 2025.
Pada tahun 2024 target kunjungan wisatawan di Banyuwangi sekitar 3,2 juta kunjungan dengan realisasi sebanyak 3,4 juta kunjungan wisata. Untuk tahun 2025 Banyuwangi menargetkan kunjungan wisata sebesar 3,7 juta, naik 10 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2025, Banyuwangi menetapkan kenaikan 10 persen yakni 3,7 juta kunjungan wisata dari target yang telah tercapai pada tahun 2024,” kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, Senin (3/2/2025).
Rofiq mengatakan langkah strategis juga akan diterapkan pada tahun 2025 untuk menggaet wisatawan berdatangan ke Banyuwangi. Di antaranya adalah dengan terus meningkatkan dan memperbaiki aksesibilitas untuk wisatawan.
Salah satu langkah kongkrit tersebut bisa dilihat dari dari kehadiran kereta api (KA) baru yang menuju Banyuwangi yakni KA Ijen Ekspres relasi Ketapang-Malang hingga perpanjangan rute KA logawa rute Ketapang-Purwokerto.
“Termasuk bandara akan terus kita tambah rute perjalanan dan pesawat,” ujar Rofiq.
Selain akses menuju kabupaten paling timur Pulau Jawa semakin cepat dan mudah. Pembenahan destinasi yang ramai menarik kunjungan wisatawan, mulai dari TWA Kawah Ijen, Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, hingga Pulau Tabuhan dan Grand Watu Dodol juga akan terus digenjot.
“Strategi kami pembenahan destinasi, kalau untuk penambahan destinasi segmentasinya lokal,” ungkap Rofiq.
Banyuwangi yang dianggap sebagai kota seribu festival juga akan terus mengupgrade kualitas dalam menarik kunjungan wisatawan. Biasanya festival seperti Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) termasuk Gandrung Sewu akan selalu menghadirkan kesegaran inovasi untuk mengambil hati pengunjung dengan idenya.
Tak main-main dalam memperbaiki kualitas tersebut, Pemkab Banyuwangi berencana memampatkan jumlah festival. Jika pada tahun 2024 ada 79 festival, tahun ini akan turun menjadi sekitar 50 festival pada 2025.
“Sesuai arahan pimpinan jumlah festival berkurang dibanding tahun kemarin, tapi kualitasnya yang akan kita tingkatkan. Sampai hari ini masih digodok. Mudah-mudahan segera disahkan,” harap Rofiq. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |