TIMES JATIM, BONDOWOSO – Meskipun terkena efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tetap memberikan layanan mudik gratis Lebaran 2025 bagi warganya yang bekerja di luar kota.
Namun demikian, jumlah armada mudik gratis yang difasilitasi Dinas Perhubungan Bondowoso tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, karena efisiensi anggaran.
Plt Kepala Dishub Bondowoso, Agung Trihandono menjelaskan, layanan mudik gratis ini rute Bali-Bondowoso. Yakni untuk memfasilitasi kepulangan warga Bumi Ki Ronggo yang bekerja di Pulau Dewata.
Menurutnya, Dishub awalnya menyiapkan 10 bus untuk mudik gratis tersebut. Namun kini hanya tersisa 6 armada karena efisiensi anggaran.
“Kalau sebelumnya juga disediakan layanan makan sahur atau buka gratis. Sekarang tidak ada,” kata dia, Rabu (12/3/2025).
Sebenarnya kata dia, kegiatan mudik gratis awal dianggarkan Rp175 jutaan, namun terkena efisiensi menjadi Rp98,5 juta.
Kemudian setelah dipangkas, biaya sewa bus saja Rp72 juta untuk 6 armada bus besar.
"Kalau tidak salah sisa Rp 72 juta,” imbuh dia.
Dia mengatakan bahwa enam armada tersebut hanya cukup untuk 300 orang penumpang.
Keberangkatan 6 armada tersebut dijadwalkan tanggal 20 Maret 2025 pukul 21.00 WITA dari Area Parkir Timur lapangan Bajrasandhi Renon Denpasar.
Bagi warga yang ingin memanfaatkan layanan ini syaratnya hanya upload KTP atau KK di aplikasi. Pendaftaran bisa dilakukan di http:s.id/mudikgratis2025.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso tetap memberikan mudik gratis di tengah efisiensi anggaran, karena mudik juga bagian dari konsentrasi pemerintah pusat.
Apalagi mudik juga menjadi beban pengeluaran bagi masyarakat. Selain pengeluaran selama Bulan Ramadan ini.
Menurutnya, dengan mudik gratis ini warga bisa berhemat. Sebab estimasi mudik dari Bali ke Bondowoso jika bayar sendiri sekitar Rp 250 ribuan per orang. Jika satu keluarga 4 orang maka bisa mencapai Rp 1 juta.
"Rp 1 juta kalau di Bondowoso bisa beli macam-macam," terang pria yang juga Kepala Dispendukcapil tersebut.
Pemkab memberikan layanan mudik gratis dari Bali karena banyak warga Bondowoso yang bekerja di sana.
"Banyak warga Bondowoso kerja di Bali," kata dia.
Informasi dihimpun, pelaksanaan ini juga didukung oleh Paguyuban Sataretanan Reng Bondowoso (SRB dewata) yang merupakan paguyuban warga Bondowoso di Bali. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |