TIMES JATIM, JAKARTA – Tim Sanitasi dan Food Security dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah kembali melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di tempat katering dan pemondokan.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas makanan jemaah haji Indonesia. 

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menyatakan tim tersebut berfokus pada pencegahan penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Inspeksi yang dilakukan mencakup pemeriksaan terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti standar suhu, kualitas udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengelolaan limbah.

"Kami memastikan ketersediaan air bersih, pengendalian vektor penyakit, dan pengelolaan limbah medis di lingkungan KKHI, pos kesehatan sektor, dan pos kesehatan satelit," ungkapnya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, pada Senin, 1 Juli 2024.

Untuk memastikan keamanan makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah, dilakukan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik, meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna makanan.

"Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko kerusakan makanan sedini mungkin sehingga bisa dicegah sebelum dikonsumsi oleh jemaah," tambahnya.

Kegiatan sanitasi dilakukan melalui inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di KKHI, katering, dan hotel/pemondokan jemaah.

"Tim kami juga melakukan inspeksi terhadap dapur katering penyedia makanan jemaah haji yang berjumlah 57 dapur serta 169 hotel/pemondokan untuk memastikan kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungannya sesuai dengan standar yang berlaku," terang Widi.

Setiap hari, tim Sanitasi dan Food Security memperbarui informasi cuaca harian, termasuk suhu, kelembaban, dan kecepatan angin, yang kemudian disebarkan melalui media komunikasi grup WhatsApp Daker Kesehatan, PPIH Arab Saudi, dan pihak terkait lainnya.

PPIH kembali mengingatkan jemaah haji untuk mempertimbangkan kapasitas koper bagasi dan tas yang akan dibawa ke pesawat dengan tidak membeli oleh-oleh atau berbelanja berlebihan.

"Jemaah dapat mengirim oleh-oleh melalui jasa ekspedisi atau membelinya di Tanah Air. Di Kota Madinah, kami juga mengimbau jemaah untuk mematuhi ketentuan dan larangan yang berlaku, khususnya di area Masjid Nabawi," tambahnya. 

Sementara itu, Kementerian Agama melaporkan, pada hari ini, Senin, 1 Juli 2024, sebanyak 20 kelompok terbang dengan total 7.708 jemaah akan kembali ke Tanah Air. (*)