TIMES JATIM, BANYUWANGI – Melintas di Jalan Raya Jember-Banyuwangi, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, akan kita jumpai patung serangga raksasa. Patung serangga jenis Kumbang Wawung Ijen (Prosopocoilus Ijengensis) tersebut merupakan penanda keberadaan Rumah Serangga Banyuwangi.Satu-satunya museum serangga yang ada di Bumi Blambangan.

Replika serta spesies seluruh jenis serangga yang ada di Nusantara ada disini. Jika dihitung, jumlahnya seribu lebih jenis serangga.

Penasaran dengan isi museum serangga Banyuwangi?.

Begitu memasuki ruangan, mata akan dimanjakan dengan keindahan replika beragam jenis serangga. Berwarna-warni sesuai wujud aslinya. Mulai dari jenis kumbang, kupu-kupu dan masih banyak lagi. Semua tertata rapi dalam figura.

Museum serangga sengaja dibangun oleh George Oktavianus Mambo, warga setempat. Sebagai bentuk kecintaan sekaligus wahana edukasi. George, sendiri adalah seorang kolektor sekaligus importir serangga. Dia sudah malang melintang di penjuru Indonesia serta sejumlah negara untuk berburu serangga.

“Di sini menjadi jujugan kegiatan edukasi sains para siswa, juga para wisatawan,” ucap penjaga Museum Serangga Banyuwangi, Faulis Tri Cahyono, Rabu (23/2/2022).

Pemuda asal Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru ini menjelaskan, Museum Serangga Banyuwangi, terbagi dalam 2 lokasi. Dalam bangunan museum, menyuguhkan replika serangga yang ada di Nusantara. Sedang di bagian gudang, menjadi tempat budidaya serangga asal luar negeri.

Sering menjadi daya tarik, lanjutnya, spesies Arthopoda. Mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Biasa ditemukan di laut, air tawar, darat dan lingkungan udara. Termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.

“Beberapa spesies Arthopoda punya daya tarik sendiri bagi kalangan kolektor di beberapa negara, seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Singapur dan beberapa negara di Eropa seperti spanyol, Inggris dan Perancis,” bebernya.

Terkait patung serangga raksasa, sengaja dipilih jenis Kumbang Wawung Ijen karena spesies endemik dari Banyuwangi. Jenis serangga ini juga paling disukai oleh George, si pemilik museum.

“Museum Serangga Banyuwangi ini terbuka untuk umum, tiket masuk hanya Rp5 ribu untuk pelajar dan Rp10 ribu untuk umum,” cetus Faulis Tri Cahyono.

Selain belajar tentang jenis serangga, Museum Serangga Banyuwangi, dilengkapi dengan Cafe. Yang tentunya membuat kunjungan makin menyenangkan. (*)

Pewarta : Imam Hamdani