https://jatim.times.co.id/
Berita

Bertemu Kapolres, PMII Jombang: Kota Santri Darurat Kriminalitas, Mulai Gengster hingga Kenakalan Remaja

Jumat, 07 Februari 2025 - 21:42
Bertemu Kapolres, PMII Jombang: Kota Santri Darurat Kriminalitas, Mulai Gengster hingga Kenakalan Remaja Suasana audiensi PC PMII Jombang bersama Kapolres Jombang di Lobby Polres Jombang, Jumat (7/2/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Jombang (PC PMII Jombang) melakukan audiensi dengan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, pada Jumat (7/2/2025).

Dalam audiensi yang digelar di Lobby Polres Jombang tersebut, sejumlah isu krusial dibahas, termasuk keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), pencegahan narkoba, kriminalitas (maraknya Gengster), dan isu radikalisme.

Ketua Umum PC PMII Jombang, Asrorudin, menyampaikan keprihatinannya terkait meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Jombang. Menurutnya, penanganan masalah narkoba harus diprioritaskan, khususnya di kalangan generasi muda.

"Pencegahan narkoba harus menjadi prioritas utama, karena generasi muda adalah target utama peredaran narkoba. Kami berharap Polres Jombang bisa lebih intensif melakukan sosialisasi dan memperkuat kerja sama dengan organisasi kemahasiswaan seperti PMII untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mahasiswa dan pelajar," ujar Asrorudin.

Data terbaru yang dihimpun mahasiswa beralamater biru itu menunjukkan bahwa pada tahun 2024, kasus penyalahgunaan narkoba di Jombang mengalami peningkatan dengan total 122 kasus. Sebagian besar pengguna mengonsumsi narkoba jenis sintetis yang berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Selain isu narkoba, PMII Jombang juga mengangkat masalah keamanan di Kabupaten Jombang. Asrorudin menyoroti kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), perampokan, dan pembunuhan yang belum tertangani secara maksimal.

“Kita harus jujur, penanganan masalah keamanan di Jombang belum maksimal. Banyak kasus curanmor, perampokan, hingga pembunuhan yang terjadi. Perlu ada solusi pencegahan yang efektif dari Polres Jombang," tegasnya.

Pria alumnus Unhasy Tebuireng itu mengajak Polres untuk memperkuat pemahaman kebangsaan dan nilai-nilai toleransi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Ia menekankan pentingnya langkah sistematis untuk mencegah radikalisasi di kalangan generasi muda.

"PMII Jombang siap berkolaborasi dalam berbagai program yang mendorong semangat kebangsaan dan toleransi untuk mencegah radikalisme," ujarnya.

Isu lain yang turut dibahas dalam audiensi ini adalah kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual. Berdasarkan data hingga Oktober 2024, terdapat 93 kasus kekerasan terhadap perempuan di Jombang, dengan 40 di antaranya merupakan kekerasan seksual.

Situ Nur Azizah, Ketua KOPRI PC PMII Jombang, menyampaikan keprihatinannya terhadap penanganan kasus kekerasan seksual yang belum optimal. Ia berharap Polres Jombang bisa lebih responsif dalam menangani kasus-kasus ini serta memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban.

"Kami berharap Polres Jombang lebih transparan dan responsif dalam menangani kekerasan seksual. Perlindungan bagi korban harus ditingkatkan," ujarnya.

Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, merespons masukan tersebut dengan serius. Dia menyatakan komitmennya untuk memperkuat program-program pencegahan dan pemberantasan narkoba serta meningkatkan keamanan di wilayah Jombang. AKBP Ardi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat, termasuk mahasiswa, dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

"Kami akan memperkuat kerja sama dengan elemen-elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, untuk menciptakan jaringan pencegahan yang lebih solid, baik dalam hal narkoba maupun kriminalitas lainnya," kata AKBP Ardi.

Kapolres Jombang juga merespons hal ini dengan menyatakan bahwa Polres Jombang akan memperkuat mekanisme pelaporan dan pemulihan bagi korban kekerasan, serta menindak tegas pelaku kekerasan seksual.

Selain itu, radikalisme juga menjadi isu penting dalam audiensi ini. 

Kapolres Jombang menegaskan bahwa radikalisme adalah ancaman serius yang harus dihadapi bersama. "Kami akan menggencarkan dialog dengan masyarakat dan memperluas edukasi tentang toleransi untuk mencegah radikalisasi," ucap Ardi.

Pada akhir audiensi, Kapolres Jombang dan PC PMII Jombang sepakat untuk terus berkolaborasi dalam menanggulangi berbagai masalah sosial yang ada di Jombang. Kedua pihak menyatakan komitmennya untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang lebih aman dan kondusif di Kabupaten Jombang, terutama bagi generasi muda.

"Audiensi ini menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menangani isu-isu krusial seperti narkoba, kekerasan, dan radikalisasi. Kami akan terus membuka ruang kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk PMII, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jombang," pungkas Kapolres. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.