TIMES JATIM, SURABAYA – Sekolah Islam Shafta Surabaya menggelar Tabligh Akbar dan Shalawat Kemerdekaan dengan menghadirkan pembicara Rektor INAIFAS Kencong Jember Gus Rijal Mumazziq serta penyanyi religi Veve Zulfikar, Rabu (17/8/2022) malam.
Acara tersebut diikuti oleh para guru dan siswa berbalut busana dan hijab merah putih.
Menurut Gus Rijal, makna kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena berkat limpahan rahmat-Nya, Indonesia bisa merdeka bukan atas bantuan Jepang, bukan atas bantuan Inggris atau hadiah dari Belanda, melainkan, perjuangan dari seluruh elemen bangsa. Termasuk juga dukungan serta perjuangan para ulama.
"Oleh karena itu, yang paling penting di dalam merayakan HUT ke-77 RI pada malam hari ini, pentingnya kita selaraskan kembali bahwa tugas kita itu adalah mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat," kata Gus Rijal.
Ia menambahkan, banyak cara untuk mengisi kemerdekaan dalam segala bidang tersebut. Namun, kata Gus Rijal, kemerdekaan tidak bisa diartikan bebas melakukan segala sesuatu tanpa batasan.
"Kemerdekaan bisa dimaknai sebagai sebuah kebebasan, tetapi bukan sebagai kebebasan yang sepenuhnya. Kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat itu juga diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu, siapapun boleh mengekspresikan gagasannya, tetapi ada batas-batas koridor di dalam NKRI. Ini yang paling penting," jelasnya.
"Jangan sampai kemudian, kemerdekaan ini dihianati oleh beberapa oknum yang ingin mengganti ideologi dan seterusnya. Silakan bersuara, silakan menyuarakan aspirasi, tapi ada koridor-koridor tertentu dan ini adalah negara yang diwariskan kepada kita oleh para founding fathers, oleh para pejuang, dan harus kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat," tambah Gus Rijal.
Kepada para siswa, Gus Rijal berpesan agar mereka terus mengembangkan minat dan bakat positif serta mendarmabaktikan ilmu yang telah diperoleh untuk kemaslahatan Indonesia.
"Alumni Sekolah Islam Shafta, Evan Dimas, gelandang Timnas yang ikut mengantar U-19 Indonesia juara tahun 2019 dan itu alumni sini. Setidaknya dari situ, apapun potensi yang dimiliki oleh siswa-siswi santri harus dikembangkan. Yang khotmil Quran silakan, yang bakatnya di bidang olahraga silakan," ungkapnya.
Sementara itu, Veve Zulfikar berpesan kepada para siswa Sekolah Islam Shafta agar mereka tetap bersemangat dalam menuntut ilmu.
"Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, untuk adik-adikku semuanya di Sekolah Islam Shafta, pasti kita punya mimpi besar. Oleh karena itu kita harus semangat belajar, semangat berjuang, semangat doanya. Satu contoh yang bisa kita tiru adalah semangat para pejuang sehingga bisa mencapai kemerdekaan Indonesia," kata Veve. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sekolah Islam Shafta Gelar Tabligh Akbar dan Shalawat Kemerdekaan
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |